Pengaruh konsentrasi etephon terhadap ekspresi seks pepaya, Carica papaya L.
View/ Open
Date
2006Author
Putri, Merica Eka
Sujiprihati, Sriani
Dinarti, Diny
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan konsentrasi yang sesuai dari zat pengatur tumbuh Etephon untuk menginduksi bunga hermaprodit pada pepaya genotipe IPB 1 dan genotipe IPB 2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2004 sampai Mei 2005 di Kebun Percobaan IPB Tajur, Bogor, yang terletak pada ketinggian 250-300 m di atas permukaan laut (dpl).
Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design) RAK dengan dua faktor, yaitu genotipe yang ditempatkan sebagai petak utama dan konsentrasi Etephon sebagai anak petak. Faktor genotipe terdiri atas genotipe IPB I dan genotipe IPB 2. Faktor konsentrasi Etephon terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol (E0), 50 ppm (E1), 75 ppm (E2), dan 100 ppm (E3). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap perlakuan terdiri dari 10 satuan percobaan, dengan masing-masing satuan percobaan terdiri dari 1 tanaman. Keseluruhan tanaman percobaan adalah 240 tanaman.
Penelitian diawali dengan melakukan penyemaian terlebih dahulu benih pepaya di polibag dengan media tanam berupa pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1 di rumah plastik. Aplikasi zat pengatur tumbuh Etephon dilakukan pada saat tanaman berumur 4 Minggu Setelah Semai (MSS) dengan menyemprotkan Etephon ke seluruh bagian tanaman. Pindah tanam (transplanting) dilakukan pada saat tanaman berumur 1.5 bulan.
Pengamatan pada fase vegetatif dilakukan mulai 1 Minggu Setelah Tanam (MST) sampai munculnya bunga pertama terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Pengamatan fase generatif dimulai sejak muncul bunga pertama sampai 5 Bulan Setelah Tanam (BST) terhadap kecepatan bunga pertama muncul, kecepatan bunga fertil muncul, tinggi kedudukan bunga fertil pertama, jumlah bunga, tinggi kedudukan buah pertama, jumlah buah serta persentase bunga hermaprodit dan betina.
Genotipe pepaya IPB 1 pada konsentrasi Etephon 75 dan 100 ppm memberikan nilai rata-rata pertambahan tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun yang lebih besar dari kontrol dan konsentrasi Etephon 50 ppm. Genotipe pepaya IPB 2 pada konsentrasi Etephon 50 dan 75 ppm menghasilkan pertambahan tinggi tanaman dan diameter batang yang lebih besar dari kontrol dan konsentrasi Etephon 100 ppm.
Pada fase generatif, perlakuan secara umum menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap semua peubah, kecuali pada peubah jumlah buah, tinggi kedudukan bunga fertil dan tinggi kedudukan buah pertama. Genotipe pepaya IPB 1 pada konsentrasi Etephon 75 dan 100 ppm memiliki jumlah buah lebih banyak dari kontrol dan konsentrasi Etephon 50 ppm. Perlakuan konsentrasi Etephon 100 ppm meningkatkan persentase tanaman hermaprodit sebesar 75.83% dengan tinggi kedudukan buah pertama yang pendek yaitu 109.15 cm.