Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi dalam Perencanaan Pemanenan Hutan Tanaman: Kasus di PT. Musi Hutan Persada Sumatera Selatan
Abstract
Perencanaan dalam pengelolaan hutan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting yang hams dilakukan karena dari perencanaan ini akan dihasilkan dasar-dasar acuan dan pedoman-pedoman yang akan digunakan sebagai pegangan bagi pelaksanaan berbagai kegiatan pengelolaan hutan dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pengelolaan hutan. Komponen-komponen yang merupakan fungsifungsi utama yang menyusun sistem pemanenan adalah perencanaan ('planning), penebangan ('Ning and bucking), penyaradan Cyarding), konshuksi jalan (road construction), transportasi (fransportation), dan bongkar muat (loading and unloading). Perencanaan menempati urutan yang pertama dari komponen-komponen tersebut. Dengan adanya sejumlah besar kombinasi dalam suatu sistem pemanenan, ini menunjukkan perencanaan adalah kegiatan yang sangat penting. Kegiatan perencanaan pemanenan kayu yang ham dilakukan meliputi kegiatan membuat rencana.produksi kayu, mcangan areal pemanenan kayu, perencanaan jaringan jalan sarad, dan kegiatan laimya. Biasanya kegiatan-kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan peta cetak, data inventarisasi, dan data spasial dan non spasiaI lain dalam bentuk konvensional dan diolah/dianalisis dengan cara manual yang akan menyita tempat, tenaga, dan waktu. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial. Dalam SIG, data dipelihara dalam bentuk digital. Data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel, atau bentuk konvensional laimya. Demikian pula dalam kemampuan memanipulasi data spasial dan mengkaitkannya dengan infomasi atribut (non spasial) dan mengintegrasikamya dengan berbagai tipe data dalam suatu analisis. Pemanfaatan SIG dalam perencanaan pemanenan HTI yang dilakukan adalah untuk ~nenghasilkan database perencanaan pemanenan dalam bentuk digital. Database ini kemudian akan dianalisis (analisis spasial dan analisis tabuler) untuk menghasilkan peta kerja tebangan serta data potensi petak tebang yang akan digunakan sebagai pedoman pelaksana pemanenan kayu di lapangan. Data yang akan dimasukkan ke dalam SIG harus me~upakan data yang akurat. valid dan terbaru. Dalam perencanaan pemanenan kayu. kegiatan yang dilakukan untuk validasi data adalah dengan inventarisasi tegakan dan verifikasi petak tebangan. Inventarisasi tegakan adalab untuk mendapatkan data potensi kayu yang akan ditebang. Sedangkan verifikasi petak tebangan adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi terbam tentang kondisi areal yang akan ditebang. Data atau infomasi lapangan yang dikumpulkan dalam verifikasi ini antara lain adalah : rencana arah sarad kayu, kondisi tanaman, kondisi sekat bakar, keadaan topografi areal, kondisi jalan hutan dan lainnya yang diperlukan untuk perencanaan pemanenan. Dalam kegiatan verifikasi petak tebangan ini juga ditentukan perbaikan atau pembuatan sarana penunjang kegiatan penebangan , seperti perbaikan atau upgrade jalan, pembuatan gorong-gorong, peninlbunan parit, dan lain-lain. Dalam kegiatan ini juga dicocokkan bentuk poligon tanaman pada peta lama dengan kondisi tanaman terbaru.
Collections
- UT - Forest Management [3068]