Biologi pada unggas
Abstract
Parasit malaria unggas adalah parasit intraselluler yang menyerang sel-sel darah merah. Parasit ini sudah cukup lama dikenal di Indonesia, yaitu dengan ditemukan- nya Plasmodium gallinaceum di Deli, Sumatera pada tahun 1912. Kemudian disusul dengan penemuan di Rantepao, Su- lawesi tahun 1938 dan di Jawa Barat tahun 1941. Perhati- an terhadap malaria unggas menjadi hangat kembali dengan ditemukannya kasus-kasus malaria unggas pada tahun-tahun terakhir ini.
Parasit ini mempunyai bentuk yang berbeda-beda ter- gantung fase atau stadiumnya, yaitu meliputi bentuk spo- rozoit, kriptozoit, skizont ekso-eritrositik, tropozoit, skizont eritrositik, merozoit, gametosit, mikrogametosit, makrogametosit, zygot, ookinet dan ookista.
Siklus hidupnya kompleks, meliputi siklus hidup asek- sual di dalam tubuh unggas dan siklus hidup seksual dalam tubuh nyamuk.
Ciri khas dari parasit malaria adalah adanya susunan apical complex dan adanya pigmen yang dibentuk oleh para- sit dari pemecahan haemoglobin sel eritrosit induk semang.
Parasit malaria unggas ditransmisikan oleh nyamuk dari genus Aedes dan Culex, dimana peran nyamuk tersebut tidak hanya sebagai vektor biologis tetapi juga sebagai induk semang definitif.
Hubungan parasit dengan induk semang definitifnya bersi- fat komensalisme sedangkan hubungan antara parasit dengan induk memang intermediernya bersifat parasitisme..dst