Perancangan lanskap jalan sebagai koridor hijau di Kampus IPB Darmaga
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membuat perancangan lanskap jalan sebagai koridor hijau di kampus IPB Darmaga, sehingga diperoleh lingkungan yang memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan bagi pengguna jalan, serta memperbaiki kualitas lingkungan. Metode kerja yang digunakan adalah metode pendekatan sistematis untuk perancangan yaitu inventarisasi berupa survei lapangan dengan pengamatan langsung di lapang, wawancara dengan pihak institusi dan pengguna jalan, analisis, sintesis, perencanaan, dan perancangan.
Kampus Institut Pertanian Bogor terletak pada Desa Babakan, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Tapak yang akan digunakan dalam studi ini adalah jalan lingkar di dalam kampus dan jalan tengah antara gedung Graha Widya Wisuda (GWW) sampai Al-Hurriyah melewati Lembaga Sumber Informasi (LSI). Lokasi studi jalan lingkar dalam kampus ini memiliki panjang ± 5.750 m, dengan lebar daerah manfaat jalan (damaja) bervariasi antara 10 sampai 30 m. Permasalahan yang paling mendasar pada tapak adalah kurangnya jalur pedestrian dan tidak adanya jalur sepeda sehingga tidak dapat mengakomodasi kebutuhan pengguna yang ingin berjalan kaki dan bersepeda sehingga dapat mendukung program pengurangan penggunaan kendaraan bermotor di depan kampus. Selain itu terdapat ciri khas/karakteristik tapak yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Berdasarkan hasil analisis dan sintesis dijumpai berbagai kendala dan potensi yang ada di tapak. Kendala yang paling utama adalah kurangnya jalur pedestrian yang nyaman untuk pejalan kaki. Kendala yang lain adalah kurang adanya pemeliharaan, seperti banyaknya gulma dan sampah pada saluran air, adanya lubang pada trotoar. Kendala yang terakhir adalah kurangnya berbagai fasilitas seperti kelengkapan jalan misalnya halte, lampu jalan, telepon umum dan sebagainya. Sedangkan potensi yang ada pada tapak adalah topografi yang relatif datar cocok untuk pengembangan jalur pedestrian dan penempatan elemen-elemen keras lainnya. Selain itu adanya good view pada bagian-bagian tertentu yang sebaiknya dipertahankan agar sehingga kualitas lingkungan dapat lebih ditingkatkan.
Konsep lanskap dikembangkan sesuai dengan ciri khas tapak sebagai jalur pejalan kaki dan jalur sepeda. Konsep pengembangan tapak adalah sebagai taman linear dengan memanfaatkan area sepanjang jalan dengan penanaman vegetasi yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Taman linear berfungsi sebagai pemisah antara jalur kendaraan bermotor dengan jalur pedestrian dan jalur sepeda. Taman linear ini berfungsi sebagai space linkage yaitu sebagai penghubung antar segmen.
Berdasarkan hasil analisis dan sintesis, tapak dikembangkan menjadi ruang penerimaan, ruang aktivitas, ruang penyangga, ruang konservasi...dst