Analisis kepuasan dan loyalitas konsumen susu formula merek procal gold PT Wyeth Indonesia (studi kasus di kota Bogor)
Abstract
Perkembangan konsumsi susu di Indonesia mengalami peningkatan. Tingginya konsumsi susu di Indonesia, dapat menjadi peluang bagi industri susu formula di Indonesia. PT Wyeth merupakan salah satu perusahaan produsen susu formula di Indonesia yang menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi untuk anak usia 0-7 tahun. Procal Gold merupakan salah satu susu formula yang diproduksi oleh PT Wyeth khusus untuk anak usia 1-3 tahun. Procal Gold merupakan susu formula kelas premium. Susu formula kelas premium merupakan susu formula yang memiliki kandungan komposisi yang sangat lengkap dan berkualitas tinggi, yang tidak terdapat pada susu lower class, seperti AA, DHA, Nukleotida, Beta karoten alamiah, dan Lutein untuk menjaga mata anak dari radiasi sinar biru. Harganya pun jauh lebih mahal dari susu formula biasa. Banyaknya perusahaan susu formula di segmen kelas premium, menyebabkan semakin tingginya tingkat persaingan yang terjadi di kelas premium ini. kompetitor Procal Gold yaitu Pediasure dan Giant Advance (Abbot), Nutrilon Royal (Nutricia), Enfagrow A+ (Mead Johnson), Nestle Excella Gold (Nestle). Tingginya tingkat persaingan menyebabkan banyaknya pilihan untuk produk susu formula anak 1-3 tahun, sehingga dapat menyebabkan penurunan tingkat loyalitas konsumen. Berdasarkan daya yang diperoleh sebesar 20 persen konsumen Procal Gold berpindah menggunakan merek lain dan sebagian pengguna Procal Gold menrunkan atau berhenti menggunakan Procal Gold. Berdasarkan masalah yang ada penelitian ini dilakukan untuk melihat tingkat kepuasan dan tingkat loyalitas konsumen susu formula Procal Gold khusunya di wilayah Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi karakteristik konsumen Procal Gold. Dimana konsumen Procal Gold bukan merupakan konsumen akhir (pengguna) melainkan pengambil keputusan dalam pembelian Procal Gold, menganalisis prioritas perbaikan atribut kepuasan produk Procal Gold berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerjanya, serta menganalisis tingkat kepuasan terhadap kualitas produk Procal Gold,menganalisis tingkat loyalitas konsumen Procal Gold. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, Important Performance Analysis (IPA), Analisis Gap, Analisis Tingkat Loyalitas, dan Analisis Matriks Perpindahan Merek. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bogor pada lima Supermarket yang dianggap cukup mewakili konsumen Kota Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai November 2008. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling yaitu dengan metode convenience sampling. Metode convenience sampling, didasarkan pada pertimbangan kemudahan untuk melakukannya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik konsumen Procal Gold rata-rata berumur 27-31 tahun, mayoritas berpendidikan terakhir S1, pegawai swasta, dan berpenghasilan lebih dari Rp 5.000.000,- per bulan. Sumber informasi yang diperoleh konsumen tentang Procal Gold diperoleh dari relasi (keluarga, teman). Sebanyak 76 orang responden membeli Procal Gold di supermarket/hypermarket. Rata-rata konsumsi per bulan sebanyak 4-6 kaleng 400 gram. Sebanyak 74 responden selalu merencanakan terlebih dahulu dalam pembelian Procal Gold. Berdasarkan pemberi pengaruh dalam pembelian Procal Gold sebanyak 42 orang membeli atas inisiatif sendiri. Atribut-atribut yang perlu diperbaiki adalah atribut variasi rasa dan promosi melalui iklan. Sedangkan atribut yang harus dipertahankan adalah atribut baik untuk tumbuh kembang dan kecerdasan anak, tambahan nilai gizi yang diperoleh, manfaat yang diterima dibanding harga, jaminan halal dan izin Depkes, ketersediaan tanggal kadaluarsa pada produk, ketersediaan layanan informasi yang mudah diakses, ketersediaan produk/mudah diperoleh, promosi langsung (hadiah, diskon, sample gratis) pada produk susu anak 1-3 tahun, kandungan bahan pengawet, dan merek produk susu. Atribut yang termasuk dalam prioritas rendah adalah atribut aroma yang khas, desain kemasan, ukuran volume, dan kekentalan susu. Sedangkan atribut yang dianggap berlebihan yaitu atribut harga dan cara penyajian. Berdasarkan analisis gap, nilai kepuasan konsumen susu formula Procal Gold terletak pada rentang skala 0,66 – 0,80. Hal ini menunjukkan secara umum indeks kepuasan konsumen Procal Gold berada pada kriteria “puas”. Hasil indeks kepuasan konsumen yang diperoleh adalah sebesar 70,7 persen. Hasil dari tingkat loyalitas konsumen, sebanyak 25 persen responden merupakan switcher buyer. Switcher buyer adalah responden yang sering atau selalu beralih merek. Habitual buyer merupakan responden yang membeli Procal Gold karena kebiasaan sebesar 68 persen. Satisfied buyer merupakan responden yang termasuk dalam kategori pelanggan yang puas yaitu sebesar 75 persen. Responden yang termasuk dalam liking the brand sebesar 100 persen, dan sebesar 89 persen responden merupakan committed buyer. Berdasarkan hasil dari matriks perpindahan merek, diperoleh hasil Possibillity rate sebesar 43,07 persen, perpindahan merek Procal Gold ke merek lain sangat kecil,. Konsumen Procal Gold yang loyal sebesar 65 orang, dan sebanyak 35 orang merupakan responden yang tidak loyal.