Gambaran hematologi ayam broiler yang diberi pakan mengandung 5 dan 10 tepung daun kelor(Moringa oleifera Lamk)
View/ Open
Date
2005Author
Budi, Andri Setio
Satyaningtijas, Aryani Sismin
Astuti, Dewi Apri
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mikroskopis limpa ayam broiler yang diberi probiotik tunggal (Bacillus apiarius), probiotik B-mix (Bacillus sp) dan antibiotik serta diinfeksi Salmonella enteritidis (SE). Sebanyak 64 ekor ayam broiler, strain Arbor Acress dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu: kelompok yang diberi air minum biasa [K(-)A], kelompok yang diberi air minum biasa dan infeksi SE [K(-)B], kelompok yang diberi antibiotik [K(+)A], kelompok yang diberi antibiotik dan infeksi SE [K(+)B], kelompok yang diberi probiotik tunggal (PIA), kelompok yang diberi probiotik tunggal dan infeksi SE (P1B), kelompok yang diberi probiotik Bmix (P2A) dan kelompok yang diberi probiotik Bmix dan infeksi SE (P2B). Antibiotik dan probiotik diberikan setiap hari mulai DOC sampai umur 6 minggu dengan dosis antibiotik 0,1 gram/kg pakan dan dosis probiotik 5 cc/liter pada minggu pertama dan 2 cc/liter pada minggu selanjutnya. Infeksi SE dilakukan saat ayam berumur empat minggu dengan dosis 108 CFU/ml secara peroral. Pengamatan histopatologi (arteri, vena, pulpa putih, pulpa merah dan infiltrasi sel-sel makrofag) limpa dilakukan pada 1 minggu dan 2 minggu pasca infeksi.
Hasil pengamatan dan analisa statistika menunjukan bahwa secara mikroskopis pemberian probiotik B-mix dan probiotik tunggal dapat menekan terjadinya lesio pada limpa (arteri, vena, pulpa putih, pulpa merah dan infiltrasi sel- sel makrofag). Pemberian probiotik mampu mengurangi lesio yang ditimbulkan akibat infeksi SE. Probiotik B-mix memberikan pengaruh lebih baik daripada probiotik tunggal.