Pengaruh ekstrak daun kapalan(Hoya diversifolia) terhadap stadium larva dan pupa nyamuk Culex quinquefasciatus
View/ Open
Date
2005Author
Bensa, Matilde Surtini
Amin, Akhmad Arif
Rahayu, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Nyamuk Culex quinquefasciatus merupakan salah satu spesies yang sangat berbahaya karena nyamuk ini dapat menjadi vektor dari berbagai penyakit antara lain sebagai vektor penyakit Filariasis, Dirofilaria immitis pada kucing dan manusia (Nayar 1990), Dirofilaria immitis pada anjing dan virus penyebab encephalitis (Gouge et al. 2002), penyakit Saint Louis Encephalitis (Cheng 1974).
Penggunaan insektisida sintetik beresiko tinggi dan menimbulkan dampak negatif seperti resistensi, resurgensi dan terbunuhnya jasad bukan sasaran (Borror et al. 1992). Dengan demikian diperlukan insektisida alternatif yang berasal dari tumbuhan.
Menurut Warnaar (1983), Daun Kapalan (Hoya diversifolia) mengandung getah, karet, triterpenol dan senyawa lainnya yang diduga mempunyai pengaruh terhadap fase perkembangan nyamuk Culex quinquefasciatus dari stadium larva ke pupa dan dari pupa ke dewasa.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Entomologi bagian Parasitologi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Kapalan (Hoya diversifolia) yang diduga sebagai insektisida nabati terhadap stadium pradewasa nyamuk Culex quinquefascianus.
Daun Kapalan (Hoya diversifolia) dan larva instar III nyamuk Culex quinquefasciatus adalah bahan yang digunakan dalam penelitian ini. Daun Kapalan ditimbang lalu diblender dengan pelarut akuades, metanol dan etanol dengan perbandingan 1:1(100 gram daun kapalan dengan 100 ml pelarut), disimpan selama 24 jam pada suhu kamar, kemudian diperas dan disaring. Ekstrak
ini dianggap konsentrasinya 100%. Konsentrasi ekstrak daun Kapalan yang digunakan dengan pelarut akuades adalah 0.1%, 0.3%, 0.5%, 0.8%, 1%, 1.5%, 2%, konsentrasi ekstrak daun Kapalan ..dst