Show simple item record

dc.contributor.advisorIrawadi, Tun tedja
dc.contributor.advisorDarusman, Latifah K.
dc.contributor.authorSirait, Wasinton
dc.date.accessioned2024-01-25T02:56:15Z
dc.date.available2024-01-25T02:56:15Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136064
dc.description.abstractScleroderma columnare adalah cendawan yang potensial menghasilkan senyawa antibakteri. Cendawan ini dapat dibiakkan pada media sintetik baik media padat maupun dan media cair, misalnya media malt ekstrak (ME) dan media campuran (MC). Salah satu kelompok senyawa yang diharapkan berfungsi sebagai antibakteri adalah senyawaan fenol yang merupakan metabolit ekstraseluler Dalam penelitian ini dilakukan ekstraksi dan uji kualitatif senyawa fenolik, pemisahan dengan kromotografi lapis tipis (KLT) dan analisis spektrum ultra violet (UV). Ekstraksi terhadap senyawa fenolik dilakukan dengan mempergunakan etil asetat, dietil eter, dan kloroform. Etil asetat merupakan pengekstrak terbaik karena menghasilkan ekstrak dengan intensitas warna terbesar dan memberi uji positif terhadap senyawa fenolik dengan FeCl3. Pemisahan dengan KLT terhadap ekstrak etil asetat, menghasilkan tujuh spot senyawa fenolik dari media ME dan lima spot dari MC dengan pengembang terbaik adalah benzena etil asetat asam format (4,5 3,5 2). Setiap spot memiliki warna yang ber- beda, dan memberi uji positif terhadap senyawa fenolik. Spektrum UV ekstrak senyawa fenolik baik yang dilarutkan dalam etanol maupun metanol, me- munculkan pita serapan pertama pada daerah 207-230 nm, daerah ini menunjukkan serapan gugus feno- lik. Ekstrak senyawa fenolik dari media ME, yaitu spot 5, 6, dan 7 memunculkan dua pita serapan. Secara umum pola spektrum spot 2, 3, dan 4 hampir sama. Pola spektrum UV spot fenolik dari media campuran baik dalam etanol maupun metanol hampir sama tetapi intensitas/absorbansi dalam metanol lebih besar dari etanol. Pita serapan spektrum dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, hal ini dapat dilihat dengan jelas pada spot 5, 6, dan 7 dari media ME. Bila dibandingkan spot 5, 6, dan 7 dengan senyawa skopoletin o-kumarat, emodin, atau 6-metil-1, 2, 4-benzenatriol menunjukkan adanya ke- miripan pola spektrumnya. Dari hasil penelitian menunjukkan penggunaan media kultur yang berbeda dapat mempengaruhi metabolit ekstraseluler yang dihasilkan. Cendawan Scleroderma columnare lebih baik dibiakkan pada media ME. Berdasarkan uji kualitatif senyawa fenolik dengan FeCl, dan analisis spektrum UV dapat disimpulkan bahwa cendawan Scleraderma columnare yang dibiakkan dalam media ME diduga menghasilkan senyawa fenolik sebanyak tujuh macam sedangkan MC ada lima macam.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcChemistryid
dc.subject.ddcIsolationid
dc.titleIsolasi senyawaan fenol dari metabolit ekstranseluler cendawan seleroderma columnareid
dc.title.alternativeIsolation of Phenolic Compounds from Extracellular Metabolites by the Scleroderma columnare Fungusid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record