View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Gambaran klinis penggunaan xylazine HCL tunggal, suatu bahan sedativum/hipnotikum pada kucing

      Thumbnail
      View/Open
      Full text (4.565Mb)
      Date
      2005
      Author
      Gustrini, Dian
      Widodo, Setyo
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai gambaran klinis pada kucing setelah pemberian variasi dosis xylazine untuk kepentingan preanaestetikum/pengendalian hewan serta untuk mengetahui dosis yang aman dan waktu penyuntikan anaestetikum umum yang optimal. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedis Klinik, Departemen Klinik Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Januari 2005. Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 ekor kucing yang sehat secara klinis, berumur diatas dua tahun dan berat badan 2-4 kg. Hewan dibagi atas tiga kelompok perlakuan dengan penyuntikan pada dosis berturut-turut 0,5 mg/kg BB, 2,2 mg/kg BB dan 4,4 mg/kg BB. Bahan sedativum/hipnotikum yang digunakan adalah xylazine HCI 20%. Parameter yang diamati yaitu frekuensi denyut jantung, frekuensi respirasi, suhu tubuh dan gejala klinis lainnya seperti muntah, relaksasi otot, dilatasi pupil, rasa nyeri, warna mukosa, urinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis 0,5 mg/kg BB frekuensi denyut jantung dan frekuensi respirasi menurun dari awal sampai pertengahan kemudian meningkat di akhir pengamatan atau sesaat sebelum hewan siuman. Suhu tubuh menurun dari awal sampai akhir pengamatan. Pada dosis 2,2 mg/kg BB terjadi penurunan frekuensi denyut jantung dan frekuensi respirasi mulai dari awal pengamatan dan mulai naik kembali pada akhir pengamatan atau sesaat sebelum hewan siuman, sedangkan suhu tubuh terus menurun hingga akhir pengamatan. Pada dosis 4,4 mg/kg BB frekuensi denyut jantung dan frekuensi respirasi menurun dari awal dan mulai kembali naik pada akhir pengamatan sedangkan suhu tubuh terus menurun hingga akhir pengamatan. Muntah dijumpai disetiap perlakuan pada semua kucing, relaksasi otot berlangsung dengan baik, terjadi dilatasi pupil, warna mukosa memucat, rasa nyeri berkurang atau hilang sama sekali dan urinasi tidak dijumpai secara umum...dst
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136058
      Collections
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology [2186]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository