Parasit-parasit pada badak sumatera(Dicerhorinus sumatrensis) di suaka rhino sumatera, Taman Nasional Way Kambas, Lampung
View/ Open
Date
2005Author
Saraswati, Yenny
Astyawati, Tutuk
Koesharto, F.X.
Metadata
Show full item recordAbstract
Badak Jawa (Rhinoceros sundaicus) maupun badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan satwa yang hampir punah keberadaannya di Indonesia. Penyebab kepunahan berasal dari faktor eksterna (lingkungan) maupun faktor internal (dari fisiologi dan biologi badak tersebut), oleh karena itu informasi tentang keadaan fisiologi dan biologi badak Sumatera sangat dibutuhkan untuk menentukan perlakuan atau penanganan yang harus diterapkan. Informasi yang didapat diharapkan mampu menjadi bahan acuan pada penelitian lebih lanjut, diantaranya keberadaan parasit pada badak, baik ektoparasit maupun endoparasit.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2004-Maret 2005 dengan cara penangkapan langsung untuk sampel ektoparasit dengan tangguk serangga; metode preparat ulas, dan serologi untuk sampel darah; metode preparat natif. metode sedimentasi, dan metode pengapungan untuk sampel feses, dan pengumpulan sampel dilakukan dengan metode spot survey.
Hasil penelitian diketahui bahwa ektoparasit yang dapat ditemukan adalah Boophilus sp, Haemaphysalis sp, Tabanus optatus, Musca domestica, Amblyoma sp dan Chrysops sp. Sedangkan Endoparasit yang ditemukan adalah Babesia sp. Anaplasma sp, Theileria sp, Entamoeba sp, Balantidium sp, telur Strongylus sp. dan Anoplochepala sp.
Kesimpulan yang didapat adalah keterkaitan antara berbagai parasit yang ditemukan pada badak Sumatera (Babesia sp dan Anaplasma sp) kemungkinan ditransferkan oleh vektor biologi yaitu caplak (Boophilus sp, Haemaphysalis sp,dan Amblyoma sp) yang akan menginfeksi hewan.