Studi evaluasi perubahan wilayah pesisir Kabupaten Rembang Bagian Barat dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh
View/ Open
Date
2005Author
Dewi, Patopo Kusuma
Susilo, Setyo Budi
Nurjaya, I. Wayan
Metadata
Show full item recordAbstract
Aktivitas pembangunan yang sangat pesat di wilayah pesisir Kabupaten Rembang sangat mempengaruhi kondisi lingkungan di sekitarnya. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan secara terus menerus, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi pengindraan jauh. Penelitian ini bermaksud mengkaji seberapa besar perubahan yang terjadi meliputi perubahan garis pantai dan penutupan lahan di kawasan pesisir Kabupaten Rembang bagian barat selama periode 1998-2002.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Nopember 2004 sampai Maret 2005 dengan obyek penelitian wilayah pesisir Kabupaten Rembang bagian barat. Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data yang terdiri atas data Citra Satelit dan data pendukung, pengolahan serta analisisnya. Data citra yang digunakan terdiri atas 2 macam yaitu data citra satelit Landsat TM5 tanggal 26 Januari 1998 dan Landsat ETM7 tanggal 30 Agustus 2002. Data pendukung terdiri atas data angin, data arus, pasang surut, debit sungai serta hasil wawancara langsung dengan penduduk sekitar wilayah penelitian. Pengolahan serta analisis data citra satelit menggunakan software Ermapper 5.5 dan Ermapper 6.4.
Hasil pengolahan Data citra diketahui bahwa terdapat perubahan terhadap garis pantai maju (akresi) maupun garis pantai mundur (abrasi). Akresi lebih dominan terjadi yaitu seluas 369,090 Ha bila dibandingkan dengan abrasi yang hanya 14,400 ha. Penambahan luasan daratan ini lebih banyak terjadi di bagian pantai barat, hal ini dipicu oleh arah angin dominan yang mentranspor sedimen ke arah barat. Wilayah penelitian yang berbentuk teluk menyebabkan arah arus yang tenang sehingga proses abrasi tergolong kecil. Selain itu adanya tanjung di bagian timur menghalangi gempuran arus saat musim timur.
Perubahan terhadap penutupan lahan juga terjadi di hampir seluruh kelas baik berkurang maupun bertambah. Kelas permukiman mengalami peningkatan luasan paling besar yaitu 741,33 Ha (1,36%) sedangkan kelas vegetasi darat mengalami penurunan terbesar yaitu 888,48 ha (1,69%). Kelas Lahan kering meningkat dari tahun 1998 sampai tahun 2002 yaitu 317,43 Ha begitu pula mangrove juga bertambah seluas 36 Ha (0,07%). Kelas perairan mengalami pengurangan luasan sebesar 174,06 Ha akibat adanya garis pantai maju,
sedangkan tambak cenderung tetap hanya berkurang 29,043 Ha (0,06%). Peningkatan luas permukiman dipicu oleh tingginya pertumbuhan jumlah
penduduk di Kabupaten Rembang sebesar 0,69%. Pertambahan penduduk ini membutuhkan lahan baru untuk permukiman serta sarana pendukung lainnya. Perbedaan musim pengambilan data citra mempengaruhi perubahan luasan vegetasi darat. Luasan hutan mangrove yang bertambah dikarenakan adanya program konservasi hutan mangrove oleh Pemerintah Kabupaten Rembang. Selain itu swadaya masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani nelayan di Desa Tunggul Harjo dan Pasar Banggi turut melestarikan keberadaan hutan
mangrove.