Pengaruh Bobot Tetas Terhadap Pertumbuhan Dan Mortalitas Itik Tegal Betina Sampai Umur Delapan Minggu
View/ Open
Date
1985Author
Rakhman, Baso
Hardjosworo, Peni S.
Rukmiasih
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, mulai tanggal 25 Desember 1984 sampai dengan tanggal 20 Februari 1985.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bobot tetas terhadap pertumbuhan yang meliputi pertambahan bobot badan dan bobot badan akhir, laju pertumbuhan serta mortalitas dari itik Tegal betina dengan pemeliharaan intensif.
Sebagai materi penelitian, digunakan 212 ekor anak itik Tegal umur sehari dan berjenis kelamin betina. Itik tersebut dikelompokkan berdasarkan bobot tetas sebagai kecil, sedang dan besar. Peubah yang diukur adalah pertambahan bobot badan dan bobot badan akhir, laju pertumbuhan, konsumsi dan konversi ransum serta mortalitas.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan masing-masing ulangan berbeda. Kelompok bobot tetas sebagai perlakuan sedang jumlah kandang merupakan ulangan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bobot tetas tidak berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan dan bobot badan akhir, konsumsi dan konversi ransum, mortalitas tetapi nyata (P0.05) berpengaruh terhadap laju pertumbuhan. Laju pertumbuhan untuk itik Tegal betina pa- da umur satu sampai delapan minggu, untuk kelompok betina kecil berturut-turut: 0.7204: 0.8346; 0.7484: 0.6620; 0.5783; 0.5139; 0.4581; 0.4101, kelompok betina sedang: 0.7696; 0.8171; 0.7385; 0.6439: 0.5619; 0.4979; 0.4429; 0.3961, kelompok betina besar: 0.7481; 0.7994; 0.7160; 0.6264; 0.5489; 0.4835; 0.4308: 0.3867.
Pengelompokan berdasarkan bobot tetas berpengaruh sangat nyata (P0.01) terhadap laju pertumbuhan itik Tegal betina mulai umur tiga sampai delapan minggu.
Laju pertumbuhan relatif tertinggi terjadi pada umur dua minggu setelah itu mengalami penurunan. Laju pertumbuhan itik Tegal betina yang berbobot tetas kecil sangat nyata (P0.01) lebih tinggi dari yang berbobot tetas sedang dan besar dengan uji jarak Tukey's.