Deskripsi kualitas air daerah budidaya ikan di Waduk Saguling, Cirata, dan Jatiluhur pada tahun 1996
View/ Open
Date
1998Author
Leman, Frida
Erfiani
Rachmaniah, Meuthia
Nastiti, Adriani Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Kualitas air adalah salah satu parameter yang mempengaruhi pengelolaan, kelangsungan hidup, pembenihan, dan produksi ikan. Oleh karena itu, deskripsi kualitas air di Waduk Saguling, Cirata, dan Jatiluhur perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ketiga waduk masih layak digunakan sebagai tempat budidaya ikan. Selain deskripsi kualitas air, juga dilakukan analisis gerombol untuk mengelompokkan lokasi dan kedalaman pengambilan contoh agar biaya, waktu, dan tenaga yang diperlukan dalam pengambilan contoh dapat diperkecil.
Dari hasil analisis statistika deskriptif terlihat bahwa sebagian besar peubah fisika dan kimiawi di ketiga waduk tersebut masih berada dalam batas-batas yang dianjurkan, meskipun ada beberapa peubah yang melebihi batas maksimalnya. Peubah-peubah yang kandungannya melebihi batas toleransi tidak berbahaya bagi ikan yang dipelihara karena ada peubah-peubah lain yang dapat menetralkan pengaruhnya. Secara umum, ketiga waduk masih layak digunakan sebagai tempat budidaya ikan dan Waduk Jatiluhur memiliki keadaan kualitas air yang lebih baik daripada Waduk Saguling dan Cirata. The 96
Hasil dari analisis gerombol untuk ketiga waduk menunjukkan bahwa pengambilan contoh tidak perlu dilakukan di semua tempat. Untuk Waduk Saguling, pengambilan contoh untuk kedalaman 0 m dapat dilakukan di: Ugrem 1, Cikadu 2, Maroko 1 dan 4; kedalaman 2 m: Ugrem 1, Cikadu 2, Maroko 2 dan 4; kedalaman 4 dan 8 m: Ugrem 1 dan 2, Cikadu 2, Bunder 1, Maroko 4 dan dasar perairan: Ugrem 1, 2, dan 3, Maroko 4.
Untuk Waduk Cirata, pengambilan contoh untuk kedalaman 0 dan 2 m dapat dilakukan di: Jangari 1, 2, 3, Cipicung 1 dan Tegal Datar 2; kedalaman 4 m: Jangari 1, 2, 3, Tegal Datar 3; kedalaman 8 m: Jangari 1, 2, 3; dan dasar perairan: Jangari 1, 2, 3, dan Cipicung 1.
Untuk Waduk Jatiluhur, pengambilan contoh untuk kedalaman 0 dan 8 m dapat dilakukan di: KJA 1, 3, 5, dan 6; kedalaman 2 dan 4 m: KJA 1, 3, dan 6; dan dasar perairan: KJA 1, 2, 3 dan 5.