Studi tingkat bahaya kebakaran hutan di Riau dan Sumatera Utara berdasarkan indeks kekeringan keetch-Byram
Abstract
Tingkat kekeringan di sekitar areal hutan mempengaruhi mudah tidaknya terjadi kebakaran. Pada tingkat kekeringan tinggi, bahan bakar yang terdiri dari dedaunan, ranting dan batang pohon mati yang ada di sekitar hutan akan cepat mengering dan berkadar air rendah. Kondisi ini akan memudahkan terjadinya penyalaan apabila terdapat sumber api yang selanjutnya mengakibatkan kebakaran.
lndeks Kekeringan merupakan suatu penilaian kekeringan yang menggambarkan tingkat kekeringan suatu wilayah berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Indeks Kekeringan Keetch Byram merupakan salah satu sistem penilaian untuk menggambarkan tingkat kekeringan suatu wilayah yang selama ini telah digunakan dalam menduga tingkat bahaya kebakaran hutan.
Sistem Indeks Kekeringan Keetch Byram dihitung berdasarkan faktor-faktor Cuaca harian (Suhu Maksimum dan Curah hujan). Nilai perhitungan dapat menggambarkan tingkat bahaya kebakaran ditunjukkan dengan tingginya frekuensi kejadian dan luas kebakaran pada musim kemarau dari bulan Juni sampai dengan September. Musim Kemarau digambarkan dengan nilai Indeks Kekeringan yang ratarata lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan lainnya.
Perbandingan tingkat bahaya kebakaran hutan antara daerah Riau dan Sumatera Utara memperlihatkan bahwa pada tingkat kekeringan yang sama daerah Sumatera Utara memiliki tingkat bahaya kebakaran yang lebih tinggi. Hal ini karena adanya faktor Iain yang juga berpengaruh terhadap tingkat bahaya kebakaran hutan. Faktor-faktor tersebut berupa perbedaan vegetasi hutan dan pemukiman di sekitar areal hutan.
Studi tingkat bahaya kebakaran hutan di Riau menunjukkan bahwa daerah Riau memiliki sifat wilayah kebakaran rendah dengan tingkat bahaya kebakaran sedang. Sedangkan daerah Sumatera Utara memiliki sifat wilayah kebakaran rendah dengan tingkat bahaya kebakaran tinggi.