Perilaku Pembelian Telur dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembeliannya pada Generasi Milenial dan Z
Date
2024-01-19Author
Kartika, Emeralda Tria
Suprehatin
Asnawi, Yudha Heryawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Adanya pergeseran pola konsumsi telur dan pengetahuan mengenai pemenuhan gizi seimbang pada masyarakat diikuti perkembangan bisnis telur dan ritel di Indonesia yang semakin pesat serta jumlah penduduk Indonesia yang didominasi oleh generasi milenial dan Z pada tahun 2020 menjadi alasan penelitian ini dilakukan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner (Google Form) dan wawancara secara luring. Pengambilan sampel dilakukan pada responden generasi milenial dan Z yang melakukan pembelian telur di daerah Jabodetabek, pulau Jawa dan Luar Jawa. Total responden berjumlah 365 orang terdiri dari 236 generasi milenial dan 129 orang generasi Z. Data akan dianalisis menggunakan statistika deskriptif untuk mengetahui pola perilaku konsumen dan analisis menggunakan PLS-SEM dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian pada generasi milenial dan Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toko kelontong menjadi tempat utama kedua generasi membeli telur dengan frekuensi pembelian sebanyak 1-2 kali seminggu namun dengan kuantitas pembelian lebih sedikit pada generasi Z sehingga kemasan telur menggunakan kantong plastik menjadi jenis kemasan yang paling sering dibeli. Generasi milenial lebih mementingkan kualitas produk, sedangkan harga lebih dianggap penting pada generasi Z. Kedua generasi membeli telur untuk konsumsi rumah tangga dan memutuskan tetap akan membeli telur meskipun terjadi kenaikan harga. Alasan kedua pembelian telur bagi generasi milenial adalah untuk dijual kembali, sedangkan generasi Z berasalan untuk usaha katering, bakery dan usaha lain. Sumber alternatif protein yang dipilih oleh kedua generasi adalah ayam. Generasi milenial lebih memilih ikan dibandingkan tahu dan tempe, sebaliknya generasi Z lebih memilih tahu dan tempe. Daging kambing menjadi pilihan terakhir kedua generasi. Telur organik merupakan jenis telur premium lain yang paling banyak dibeli kedua generasi.Hasil Model SEM-PLS menunjukkan bahwa harga, lokasi, dan pengetahuan konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian telur ayam ras bagi generasi milenial dan generasi Z.Untuk Generasi milenial, kualitas dan gaya hidup juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian telur ayam ras. Hasil ini menunjukkan bahwa ada lima variabel eksogen yang dapat menjelaskan endogen pada generasi milenial sedangkan generasi Z hanya ada tiga variabel. Indikator sebagai cerminan masing-masing variabel eksogen berbeda sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua generasi ini memiliki perbedaan acuan dalam keputusan telur ayam ras. Generasi milenial menyatakan bahwa harga telur ayam ras harus sesuai dengan kualitas sedangkan generasi Z direfleksikan harga terjangkau. Lokasi pada generasi milenial direfleksikan oleh lokasi strategis sedangkan generasi Z direfleksikan oleh mudah dijangkau. Pengetahuan konsumen pada generasi milenial direfleksikan oleh memenuhi kebutuhan gizi seimbang sedangkan generasi Z cara penyimpanan yang baik. Kualitas direfleksikan oleh kemasan yang baik dan gaya hidup direfleksikan oleh makanan bergizi seimbang serta gaya hidup sebagai investasi masa depan. Keputusan pembelian pada generasi milenial direfleksikan sebagai sumber protein utama sedangkan generasi Z direfleksikan oleh tempat pembelian terjangkau. Hasil perilaku konsumen dan Model SEM-PLS menunjukkan bahwa keputusan pembelian telur ayam ras berbeda karena perilaku dan faktor-faktor keputusan pembelian telur ayam ras berbeda. Pemasaran telur ayam ras pada Generasi milenial dapat mengacu pada kualitas dan lokasi sebagai strategi utama dengan didukung variabel lainnya sedangkan Generasi Z dapat menggunakan strategi harga sebagai strategi utama didukung dengan lokasi dan pengetahuan konsumen. The shift in egg consumption patterns and knowledge regarding the provision of balanced nutrition in society, followed by the increasingly rapid development of the egg and retail business in Indonesia and the population of Indonesia, dominated by the millennial and Z generations in 2020, are the reasons for this Research. Data was collected using a questionnaire (Google Form) and offline interviews. The total number of respondents was 365 people, consisting of 236 millennials and 129 people from Generation Z. Data will be analyzed using descriptive statistics to determine consumer behavior patterns, and analysis using PLS-SEM will be carried out to determine the factors that influence purchasing decisions in the millennial and Z generations. Results Research shows that grocery stores are the primary place for both generations to buy eggs with a purchase frequency of 1-2 times a week but with a smaller purchase quantity in Generation Z, so egg packaging using plastic bags is the type of packaging that is most often purchased. The millennial generation prioritizes product quality, while price is considered more important in Generation Z. Both generations buy eggs for household consumption and decide to continue buying eggs even though prices increase. The second reason for purchasing eggs for the millennial generation is for resale, while Generation Z comes from catering, bakery, and other businesses. The alternative source of protein chosen by both generations is chicken. Millennials prefer fish to tofu and tempeh, whereas Generation Z prefers tofu and tempeh. Goat meat is the last choice for both generations. Organic eggs are another type of premium egg that is mainly purchased by both generations. The results of the SEM-PLS model show that price, location, and consumer knowledge influence the decision to purchase pure chicken eggs for the millennial generation and Generation Z. For the millennial generation, quality and lifestyle also influence the decision to purchase purebred chicken eggs. These results show that five exogenous variables can explain the endogenous of the millennial generation. In comparison, there are only three variables for Generation Z. The indicators as a reflection of each exogenous variable are different, so these two generations have different references in decisions about purebred chicken eggs. The millennial generation states that the price of purebred chicken eggs must be based on quality, while the Z generation reflects affordable prices. The location of the millennial generation is reflected by strategic location, while the Z generation is reflected by easy reach. Consumer knowledge in the millennial generation is reflected by meeting balanced nutritional needs, while Generation Z uses suitable storage methods. Quality is reflected by good packaging, and lifestyle is reflected by balanced nutritious food and lifestyle as an investment for the future. Purchasing decisions in the millennial generation are reflected as the primary source of protein, while Generation Z is reflected by affordable places to buy. The results of consumer behavior and the SEM-PLS model show that purchasing purebred chicken eggs differs because the behavior and decision factors for purchasing purebred chicken eggs differ. Marketing purebred chicken eggs to millennials can refer to quality and location as the primary strategies other variables support. At the same time, Generation Z can use the price strategy as the primary strategy supported by location and consumer knowledge.
Collections
- MT - Business [1570]