Hubungan profil bentang terumbu dengan keanekaragaman ikan di ekosistem terumbu karang Pulau Payung Besar, Kabupaten administratif Kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji profil bentang terumbu, keanekaragaman ikan (fish diversity), dan hubungan antara profil bentang terumbu dengan keanekaragaman ikan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Juli sampai 7 Juli 2003 di Perairan Pulau Payung Besar, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta.
Metode transek garis menyinggung (line intercept transect) digunakan untuk mengkaji biota karang sebagai komponen utama penyusun ekosistem terumbu karang dan berbagai organisme lainnya. Sedangkan untuk mengkaji keanekaragaman ikan digunakan metode pendataan visual bawah air (underwater visual census). Untuk pengelompokan habitat dasar digunakan Indeks Kesamaan Bray-Curtis dan untuk menentukan pola pengelompokan ikan karang digunakan Indeks Kesamaan Sorenson, sehingga dapat diketahui hubungan antara profil bentang terumbu dan keanekaragaman ikan dengan menggunakan analisa Nodul berdasarkan Indeks Konstansi dan Indeks Fidelitas.
Pada kedalaman 3 meter profil bentang terumbu lebih beragam dan lebih baik dibanding pada kedalaman 10 meter. Untuk keanekaragaman ikan, kedalaman 3 meter lebih beragam daripada kedalaman 10 meter. Pada dua kedalaman yang diamati Stasiun 4 memiliki nilai keanekaragaman dan keseragaman yang tinggi serta nilai dominansi yang rendah. Pada kedalaman 3 meter, tingkat preferensi tinggi terlihat pada kelompok
genus ikan 3 (Chaetodonplus) dan kelompok genus ikan 4 (Parapercis, Scarus, dan Heniocus) terhadap kelompok habitat I (Stasiun 1 dan Stasiun 2), kelompok genus 5 (Apogon, Cheilodipterus) dan kelompok genus ikan 6 (Malichtys, Siganus. Aspidontus, Dischitodus. Fusi, Choerodon, Diproctacanthus, Bostrichtys, dan Chalinus) terhadap kelompok habitat II (Stasiun 3), kelompok genus ikan 5 dan kelompok genus ikan 7 (Scorpaenopsis, Synodus, Amphiprion,
Premnas, Pseudanthias, Myripristis. Parapenus. Ephinephelus) terhadap kelompok habitat III (Stasiun 4).
Pada kedalaman 10 meter, tingkat preferensi tinggi terlihat pada kelompok
genus ikan 2 (Scarus), kelompok genus ikan 4 (Diproctachantus, Neoglyphidodon, Chrysiptera), kelompok genus ikan 5 (Premnas, Sphyrrena,
Arothron, Parachaetodon, Plectorhynchus, Gymnothorax, Labroides,
Epinephelus, Ghomposus, Ctenochaetus, Dascyllus, Cheilinus, Cirrhilabrus, Aulostamus, Chaetodonplus), kelompok habitat 6 (Amphiprion, Sargocentron) terhadap kelompok habitat II (Stasiun 3).