Struktur komunitas makrozoobenthos sebagai bioindikator kualitas lingkungan perairan di Muara Sungai Cimandiri, Pelabuhan Ratu, Sukabumi Jawa Barat
Abstract
Perairan estuari Muara Sungai Cimandiri sebagai bagian integral dari Teluk Pelabuhan Ratu sangat rentang terhadap perubahan lingkungan perairan karena menjadi daerah buangan limbah rumah tangga maupun MCK. Dengan demikian, untuk kepentingan pengelolaan, pengembangan, dan pemanfaatan sumberdaya alam pesisir dan laut, khususnya di sekitar perairan estuari muara Sungai Cimandiri diperlukan informasi secara periodik tentang kondisi lingkungan di perairan tersebut.
Berdasarkan landasan pemikiran diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk melihat struktur komunitas makrozoobenthos yang dijadikan sebagai indikator biologis dalam menganalisis kualitas lingkungan perairan estuari muara Sungai Cimandiri. Untuk menopang analisis tersebut, juga dilakukan studi tentang kondisi, karakter, dan dinamika berbagai parameter fisika dan kimia perairan estuari muara Sungai Cimandiri. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2002 di muara Sungai Cimandiri, Pelabuhan Ratu. Pengambilan contoh Makrozoobenthos dilakukan dengan mengambil contoh substrat dasar menggunakan Petersen Grab
yang berukuran (20 cm x 20 cm) pada delapan stasiun pengamatan dengan tiga kali ulangan, kemudian substrat tersebut disaring dengan saringan berdiameter 0,5 mm untuk memisahkan makrozoobanthos dengan komponen dan jenis lainnya. Contoh makrozoobanthos yang didapat selanjutnya dimasukkan dalam botol sampel dan diberi larutan pengawet formalin empat persen. Selanjutnya diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi dan dibandingkan dengan koleksi makrozoobenthos yang ada di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan LIPI Cibinong.
Organisme makrozoobenthos yang ditemukan di lokasi penelitian terdiri dari 16 spesies yang terbagi kedalam lima kelas, yaitu Gastropoda (Melanoides granifera, Thiara sp., Clypeomorus sp., Terebra sp., Pleurotoma sp., dan Natica sp.), Bivalvia (Tellina sp. dan Cardium sp.), Polychaeta (Diopatra cuprea, Nereis sp., Sigambra tentaculata, Owenia fusiformis, Cabira incerta), Crustacea (Cirolana sp.), dan Stelleroidea (Ophioderma sp. dan Opiopholis mirabilis). Komposisi terbesar makrozoobenthos antar bulan terdapat pada Bulan Juni, yaitu dari kelas Bivalvia (58.9%). Kepadatan tertinggi terdapat pada Bulan Juni (458 ind/m²), dari kelas Bivalvia. Indeks Keanekaragaman (H') jenis berkisar antara 0.64 (stasiun lima) - 3,44 (stasiun enam). Indeks Keseragaman (E) jenis berkisar antara 0,17 (stasiun lima) - 0,86 (stasiun enam). Indeks Dominansi (D) jenis berkisar antara 0,14 (stasiun enam)-0,74 (stasiun satu).
Kisaran nilai indeks-indeks diatas mengindikasikan bahwa telah terjadi
gangguan keseimbangan dari struktur komunitas makrozoobenthos pada beberapa stasiun pengamatan di muara Sungai Cimandiri, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat pada tahun 2002.