Proses penyediaan air baku melalui teknik resirkulasi untuk akuarium biota laut di Sea World Indonesia, Ancol
View/ Open
Date
2005Author
Ahza, Ayu Ratri Khairina
Suryadiputra, I.N.N
Berri, Darmanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap kinerja sistem resirkulasi air untuk keperluan akuarium-akuarium di Sea World Indonesia (SWI), Ancol. Kajian yang dilakukan meliputi kondisi kualitas fisika-kimia-biologi air baku sebelum dan setelah diolah.
IPB University
Data kualitas air yang digunakan dalam tulisan ini berasal dari tiga lokasi, yaitu intake (Teluk Jakarta), wadah penampungan air laut terolah (SWT), dan akuarium utama (MT) yang dikumpulkan pihak SWI sejak tahun 1998-2004. Data tersebut meliputi parameter kualitas air sebagai berikut: suhu, warna, aroma, kekeruhan, oksigen terlarut, NH3, salinitas, pH, NO3, NO2, BOD5, COD, sianida, minyak dan lemak, senyawa fenol, sulfide, surfaktan, TDS, logam berat serta kandungan coliform.
Air baku yang memasuki sistem resirkulasi diolah dalam beberapa tahap meliputi: pemisahan bahan padat berukuran besar dalam pemisah mekanis, filter pasir bertekanan tinggi (PSF), ozonasi tahap 1, dan filter pasir gravitasi (GSF). Overflow air dari MT kemudian di proses kembali dalam ozonasi tahap 2 dan/atau memasuki GSF, lalu ke MT, dan seterusnya. Ternyata air hasil olahan
memiliki kualitas air yang lebih baik daripada air baku. Hal ini terlihat pada parameter oksigen terlarut yang lebih tinggi dan NH3 yang lebih rendah. Besaran indeks STORET memperlihatkan bahwa kualitas air dalam MT lebih buruk daripada di dalam air baku. Kualitas air dalam SWT yang lebih baik dari air baku menunjukkan kinerja PSF dan proses ozonasi tahap 1 yang efektif, sedangkan kualitas air buruk pada MT menunjukkan kinerja GSF dan ozonasi tahap 2 menurun. Kondisi demikian diduga karena terjadi akumulasi bahan
organik dan logam berat pada GSF serta pembersihan kurang sempurna dalam
MT.