Evaluasi sistem pengelolaan lelang lebak lebung di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengelolaan lelang lebak lebung dengan melihat pengaruhnya, terutama terhadap sumberdaya per- ikanan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: penelitian pendahulu- an (prasurvei) pada Juli 2004, dan penelitian utama pada Februari-Maret 2005. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan penelitian kasus. Penetapan lokasi kecamatan yang akan dipilih dilakukan dengan metode purposive sampling. Kriteria lokasi adalah produksi perikanan yang meningkat dan rata-rata harga obyek lelangnya mahal dengan yang pro- duksi perikanannya menurun dan obyek lelangnya murah, maka lokasi penelitian ditetapkan di dua kecamatan, yaitu: Lempuing dan Tanjung Batu. Selanjutnya, responden ditentukan secara snowball sampling. Kriteria responden adalah pihak-pihak yang terlibat langsung dalam lelang lebak lebung, yaitu: pegawai Dinas Perikanan, pengemin, dan nelayan penggarap.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa dalam pelaksanaan penge- lolaan lelang lebak lebung belum sepenuhnya sesuai dengan aturan yang ada dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 30 tahun 2002 dan Perda No. 16 tahun 2003). Kelemahan yang mendasar dalam pengelolaan adalah dalam hal peng- awasan dan penegakkan peraturan penangkapan, yang diperparah dengan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian sumberdaya perikanan (lingkungan) sehingga mengakibatkan hasil penangkapan di perairan umum makin menurun dan jenis-jenis ikan tertentu dindikasikan sudah punah (ikan belida dan arwana) juga mulai terancam keberadaannya (ikan jelawat, tapah, juaro, dan betutu). Dengan fakta tersebut, maka bukan tidak mungkin pada masa yang akan datang hasil hasil tangkapan sumberdaya ikan dari perairan lebak lebung semakin menurun, peminat lelang semakin menurun pula. Akan sangat mungkin, hasil lelang lebak lebung tak akan lagi menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah terbesar.
Berdasarkan hasil evaluasi dengan pendekatan analisis SWOT, prioritas alternatif strategi yang bisa diterapkan menjadi kebijakan dalam pengelolaan lelang lebak lebung adalah mengalokasikan pendapatan hasil lelang untuk peng- awasan dan penindakkan over fishing dan illegal fishing, penanggulangan pen- cemaran dan pendangkalan perairan; kerjasama Dinas Kelautan dan Perikanan dengan perguruan tinggi dalam penelitian perikanan dan lingkungan perairan; dan memperluas wilayah konservasi untuk mencegah over fishing, illegal fishing, pencemaran, dan pendangkalan perairan.