Penentuan daya jerap dan pencirian parafin dalam perlakuan penjerapan minyak jelantah
Abstract
Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok rumah tangga di Indonesia, yang komponen utamanya berupa trigliserida dan mengandung asam lemak tidak jenuh. banyak
Cara penyiapan makanan dengan metode menggoreng adalah sangat populer di negara kita. Pada proses menggoreng minyak goreng berfungsi sebagai medium penghantar panas, penambah rasa gurih, penambah nilai gizi dan kalori makanan serta turut memperbaiki tekstur makanan (Winarno 1997). Pada umumnya metode menggoreng bahan pangan ada dua macam yaitu sistem gangsa (pan frying) dan sistem menggoreng biasa (deep frying). Dalam proses gangsa bahan yang digoreng tidak sampai terendam dalam minyak. Sedangkan proses deep frying, bahan pangan yang digoreng terendam dalam minyak (Ketaren 1986). Penyiapan makanan dengan metode deep frying akan memberikan minyak sisa (minyak jelantah) hasil penggorengan yang cukup banyak. Biasanya minyak ini tidak dibuang tetapi digunakan kembali untuk proses penggorengan berikutnya sebagai usaha untuk menghemat. Proses ini dilakukan sampai beberapa kali bahkan kadang-kadang sampai minyak habis. Akibatnya minyak mengalami pemanasan berulang-ulang.
Collections
- UT - Chemistry [2035]