Hubungan erapan kadmium dengan sifat-sifat fisika dan kimia pada beberapa jenis tanah
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh makin pesatnya sektor industri yang akan meningkatkan penggunaan sumberdaya, pendapatan negara, dan masyarakat. Di lain pihak limbah industri tersebut dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Limbah industri tersebut apabila dibuang ke air sungai dan bila airnya digunakan untuk mengairi lahan pertanian akan mengakibatkan kerusakan sifat kimia, fisika, dan biologi, yang pada akhirnya akan menurunkan hasil dan kuantitas produksi pertanian dan mengganggu siklus kehidupan secara keseluruhan.
Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi analisis sifat-sifat fisika-kimia tanah dan erapan kadmium (Cd). Sifat-sifat fisika-kimia tanah yang diamati meliputi kadar air, tekstur, pH, bahan organik, kapasitas tukar kation (KTK), dan Na, Ca, Mg, Kdd, Al, dan Haa. Erapan Cd dianalisis dengan menambahkan kepekatan Cd yang bertingkat ke dalam tanah dan
setelah inkubasi satu minggu kemudian, ekstrak jernih digunakan untuk mengukur Cd terlarut dengan menggunakan spektroskopi serapan atom. Dibuat kurva hubungan antara Cd terlarut dengan Cd dierap tanah kemudian dengan model Langmuir kapasitas erap, daya sangga dan daya erap dapat dihitung. Parameter erapan Cd tanah dikorelasikan dengan sifat-sifat fisika dan kimianya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah inseptisols, vertisols, ultisols, dan oxisols memiliki kapasitas erap berturut-turut sebesar 833,33; 909,09; 625; dan 714,29 µg/g. Daya sangga yang dihasilkan 500; 1111,11; 2500; 666,67 ml/µg dan daya erap yang dihasilkan 0,60; 1,22; 4,00; 0,93 ml/µg.
Kapasitas erap berkorelasi positif dengan liat, pH, Mg, Ca, KTK, kejenuhan basa (KB), dan berkorelasi negatif dengan debu dan pasir. Sedangkan daya sangga dan daya erap berkorelasi positif dengan pH, KTK, AI, dan H dapat tukar.
Collections
- UT - Chemistry [2060]