Perbandingan profil daerah Tingkat II, di Jawa Baarat berdasarkan peubah-peubah industri
View/ Open
Date
1999Author
Puspitaningrum, Yulia
Syamsun, Muhammad
Buono, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Sektor industri pengolahan sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun sebelum masa krisis ekonomi terjadi. Perkembangan ini berawal pada pertengahan tahun delapan puluhan, pada saat industrialisasi dimulai di Indonesia.
Wilayah Jawa Barat yang terdiri dari 25 kabupaten/ kotamadya untuk tahun 1996 dan 1997 dibagi masing-masing menjadi 6 gerombol dengan peubah-peubahnya yaitu produktivitas tenaga kerja, tingkat upah, gross margin, efisiensi produksi, intensitas tenaga kerja, rasio tenaga kerja industri dengan total tenaga kerja, rasio tenaga kerja industri dengan jumlah penduduk, rasio investasi dengan tenaga kerja industri, kekuatan mesin tenaga, dan kontribusi industri dalam PDRB.
Gerombol 1 tahun 1996 dicirikan oleh gross margin yang tinggi dan efisiensi produksi yang rendah. Gerombol II dan III dicirikan oleh semua peubah yang berada dalam tingkat rata-rata. Gerombol IV dicirikan oleh kekuatan mesin tenaga dan tingkat partisipasi tenaga kerja industri yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan gerombol lain. Gerombol V dicirikan oleh produktivitas tenaga kerja, efisiensi produksi, rasio investasi dengan tenaga kerja industri, dan tingkat upah yang memiliki nilai tertinggi. Gerombol VI dicirikan oleh gross margin dan kontribusi industri dalam PDRB yang memiliki nilai tertinggi.
Pada tahun 1997, gerombol I dicirikan oleh intensitas tenaga kerja dan efisiensi produksi yang memiliki nilai tertinggi. Gerombol II dan III dicirikan oleh semua peubah yang berada dalam tingkat rata-rata. Gerombol IV dicirikan oleh gross margin dan kekuatan mesin tenaga yang memiliki nilai tertinggi. Gerombol V dicirikan oleh intensitas tenaga kerja yang berada dalam tingkat tinggi. Gerombol VI dicirikan oleh tingkat partisipasi tenaga kerja industri yang berkarakteristik positif.