Kadar Fe dan Ma dari air sumur di desa Pasarean Kabupaten Bogor setelah aerasi
Abstract
Air yang layak diminum untuk keperluan rumahtangga adalah air yang bersih, tidak tercemar penyakit, tidak mengandung logam berat, insektisida, dan bebas dari zat beracun lainnya, serta bebas dari kandungan mineral dan bahan organik. Peningkatan kualitas air sumur yang mengandung logam Fe dan Mn dapat dilakukan dengan cara aerasi. Aerasi merupakan proses yang membuat air dapat berkontak langsung dengan udara, sehingga kegunaan aerasi dapat menghilangkan atau mengurangi bau, mengoksidasi gas-gas seperti CO2, CH4, dan H₂S, dapat meningkatkan pH air, menambah oksigen (untuk menghilangkan Fe dan Mn terlarut), serta menurunkan panas.
Pada penelitian ini, sampel air diambil dari Desa Pasarean, Kabupaten Bogor. Kualitas air sumur tersebut tidak memenuhi syarat baku mutu air minum golongan B Peraturan Pemerintah RI No 20 tahun 1990, karena nilai pH rendah dan kadar logam Fe dan Mn terlarut sangat tinggi. Analisis air dilakukan dengan cara aerasi dengan variasi waktu 2, 4, 6, 8, dan 10 jam. Parameter yang diukur adalah pH, Kadar logam Fe dan Mn, Kandungan oksigen terlarut, CO₂-bebas, BOD5, DHL, dan suhu. Dari variasi lama waktu aerasi didapatkan waktu optimum yang dibutuhkan untuk menurunkan Fe dan Mn dalam air, sehingga dapat digunakan untuk baku mutu air minum.
Berdasarkan hasil penelitian, kadar Fe dan Mn dalam air berkurang dengan perlakuan aerasi, sedangkan nilai pH meningkat. Kandungan besi dan mangan terlarut berkurang dalam air disebabkan terjadinya pengendapan logam dalam bentuk Fe(II) dan Mn(III) yang membentuk kompleks. Hasil analisis semua parameter, setelah diaerasi dapat memperbaiki kualitas air sumur, sehingga memenuhi baku mutu air golongan B. Perlakuan aerasi dapat menurunkan kadar mangan dalam air tetapi tidak maksimal.
Collections
- UT - Chemistry [2060]