Induksi mutasi pada melati Jasminum spp. melalui iradiasi sinar gamma
View/ Open
Date
2004Author
Hapsari, Lia
Aisyah, Syarifah Iis
Herlina, Debora
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan keragaman dari lima spesies melati yaitu Jasminum multiflorum var. Baturaden, J. mensyi, J. sambac kingianum, J. tortuosum dan J. humile dan (2) mendapatkan mutan melati yang potensial untuk dikembangkan sebagai bahan pemuliaan tanaman melati lebih lanjut.
Penelitian dilaksanakan dari Bulan November 2003 sampai dengan Juni 2004, di Rosita Nurseri, Sindang Barang, Bogor (240 m dpl). Perlakuan radiasi sinar gamma dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Pasar Jumat, Jakarta Selatan.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan petak utama adalah spesies melati dan anak petak adalah dosis radiasi. Petak utama terdiri atas lima spesies melati sedangkan anak petaknya terdiri atas tiga taraf dosis radiasi yaitu 0 (kontrol), 50, dan 55 Gy dengan 5 ulangan. Setiap ulangan terdiri atas 10 stek sehingga jumlah stek yang diperlukan sebanyak 750 batang.
Pengamatan dilakukan terhadap persentase tanaman hidup, tinggi tanaman, jumlah tunas yang muncul dari batang utama, panjang buku batang, keragaman daun yang meliputi bentuk dan warna daun, keragaman bunga yang meliputi diameter bunga, panjang petiol, panjang tangkai bunga, jumlah petal, jumlah sepal, warna petal, warna sepal, aroma bunga, ada tidaknya putik dan tepung sari serta frekuensi mutan yang diperoleh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peubah menunjukkan perbedaan yang sangat nyata baik diantara spesies melati dan dosis radiasi yang digunakan. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara spesies melati yang digunakan dengan perlakuan dosis radiasi pada hampir semua peubah yang diamati kecuali peubah jumlah tunas dan panjang buku.
Iradiasi sinar gamma secara nyata menurunkan persentase tanaman hidup dibandingkan dengan kontrol. Dosis radiasi 50 Gy dan 55 Gy mengurangi kemampuan tanaman untuk hidup pada semua spesies melati yang digunakan namun persentase tanaman hidup pada dosis radiasi 50 Gy tidak berbeda nyata dengan 55 Gy. Spesies yang persentase hidupnya paling tinggi pada 16 MST adalah J. mensyi, diikuti oleh J. multiflorum var. Baturaden, J. sambac kingianum dan J. tortuosum. ...