Kinerja keuangan perusahaan agribisnis masuk bursa di bursa efek Jakarta tahun 1999-2003 : Analisis dengan metode konvensional dan metode modern
Abstract
Kebijakan perekonomian Indonesia menitikberatkan pada penciptaan struktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang yaitu struktur ekonomi dengan titik berat industri yang maju didukung oleh pertanian yang tangguh. Sektor yang menjadi pendorong pada tahap awal pemulihan ekonomi antara lain adalah sektor yang berperan dalam pemenuhan konsumsi masyarakat, sektor yang memiliki nilai tambah lokal yang tinggi dan berorientasi ekspor seperti sektor pertanian termasuk peternakan dan perikanan. Pasar modal dapat menjadi alternatif lain bagi sumber pendanaan perusahaan agribisnis. Bursa efek memberikan dukungan investasi kepada perusahaan perusahaan masuk bursa (go public). Kondisi perusahaan agribisnis masuk bursa merupakan salah satu pertimbangan bagi investor sebelum melakukan investasi. Penilaian kondisi perusahaan yang dilakukan oleh investor menggunakan pengukuran-pengukuran berdasarkan kinerja historis perusahaan di masa lalu. Perusahaan agribisnis masuk bursa harus dapat memberikan nilai tambah yang positif sehingga mampu menyerap investasi di pasar modal.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menjelaskan kinerja keuangan perusahaan agribisnis melalui pengukuran nilai tambah yang dihasilkan perusahaan, mengukur pengaruh komponen pengukuran kinerja secara tradisional terhadap pengukuran kinerja modern terhadap perusahaan, dan mengidentifikasi faktor - faktor yang memperlemah kinerja perusahaan agribisnis di pasar modal.
Penelitian dilakukan terhadap 16 perusahaan agribisnis yang tercatat sebagai emiten di PT. Bursa Efek Jakarta. Populasi yang digunakan yaitu perusahaan agribisnis masuk bursa di BEJ yang telah melakukan emisi dan terdaftar sebagai emiten secara kontinyu di BEJ selama 5 tahun, dari tahun 1999 sampai 2003. Dasar pemilihan periode tahun yaitu berdasar tahun pasca krisis ekonomi sampai data tahun terbaru. Metode penarikan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling di mana pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh masing-masing perusahaan. EVA sebagai pengukur kinerja total dapat diuraikan ke dalam komponen komponen pembentuknya. Perhitungan EVA dengan pendekatan operasional menurut Tunggal (2001) akan memberikan gambaran jelas mengenai penggerak EVA dengan perspektif keuangan dan hubungannya dengan MVA. Penggerak EVA tersebut adalah turunan dari komponen-komponen pembentuk EVA berupa rasio- rasio keuangan tradisional. Untuk mengukur pengaruh rasio rasio keuangan terpilih dengan EVA dilakukan uji statistik. Uji statistik yang dilakukan yaitu persamaan regresi berganda. ...