Nilai keberadaan (existence value) taman nasional gunung gede pangrango di Provinsi Jawa Barat
Abstract
Tata guna lahan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan salah satu permasalahan ekonomi, dimana semua keputusan penggunaan lahan untuk taman nasional ini akan berakibat pada biaya dan manfaat ekonomi, contohnya, apabila hutan di TNGGP dialih fungsikan ke penggunaan lain seperti pertanian, maka akan mengakibatkan hilangnya fungsi ekologis dan sumber daya alam yang ada, fungsi aliran sungai dan keanekaragaman hayati. Penilaian hutan pada kawasan konservasi dapat mencegah tindakan tersebut sehingga kebijakan dapat diubah menjadi lebih baik lagi. Permasalañan utama dalam menghitung nilai manfaat dari TNGGP adalah banyaknya barang dan jasa yang dihasilkan dari taman nasional yang tidak mempunyai pasar terutama nilai non-guna, seperti nilai ekonomi dari keberadaan TNGGP yang belum dimunculkan nilai sesungguhnya.
Nilai keberadaaan hutan merupakan nilai yang menggambarkan manfaat (kesejahteraan) yang diperoleh seseorang atau masyarakat dengan mengetahui keberadaaan hutan, meskipun masyarakat ini tidak memiliki atau menggunakan sumber daya hutan tersebut, termasuk pula manfaat sosial budaya yang diperoleh masyarakat lokal sebagai interaksi kehidupan sosial budaya mereka dengan keberadaan hutan tersebut (Bahruni, 1999).
Hasil dari berbagai penilaian terhadap TNGGP ini digunakan oleh para pengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas kebijakan yang diambil. Terutama untuk menentukan dua kepentingan yang berbeda antara konservasi dan eksploitasi. Tujuan penelitian ini yang pertama adalah sebagai berikut mengidentifikasi indikator-indikator nilai keberadaan hutan atas dasar persepsi masyarakat pada berbagai tingkat kelompok. Kedua untuk memperlihatkan Nilai Keberadaan TNGGP dari jenis manfaat yang diberikan oleh individu atau kelompok masyarakat, dengan demikian dapat ditentukan berapa sebetulnya manfaat ekonomi dari nilai keberadaan hutan yang selama ini diberikan oleh taman nasional tersebut kepada masyarakat baik di sekitar hutan hutan maupun di perkotaan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Propinsi Jawa Barat. Untuk mendapatkan data-data tersebut, dilakukan melalui: studi literatur untuk mendapatkan data sekunder tentang daerah penelitian, observasi, wawancara yang dilakukan bersifat semi tertutup, untuk mendapatkan hal-hal di luar kuisioner yang dianggap penting, khusus untuk mendapatkan nilai kesediaan membayar (Willingnes To Pay) menggunakan metode Metode Valuasi Contingensi dengan teknik Bidding Game. ...
Collections
- UT - Forest Management [3068]