Pengaruh juvenile hormon dari ekstrak rimpang kencur Kaempferia galanga terhadap perkembangan stadia pradewasa nyamuk Aedes aegypti L.
View/ Open
Date
2004Author
Manalu, Lenny B
Amin, Ahmad Arif
Rahayu, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Aedes aegypti dikenal sebagai vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dimana populasinya meningkat menjelang peralihan cuaca. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi penyebaran penyakit DB ini dan yang dianggap paling efektif adalah memberantas populasi nyamuk sebagai vektor pada periode larva dengan menggunakan insektisida.
Insektisida kimia sintetik menjadi pilihan utama bagi masyarakat karena harganya murah, mudah didapat, mudah diaplikasikan dan mempunyai daya kerja yang cepat untuk membunuh serangga. Namun pemakaian insektisida kimia sintetik secara terus-menerus dengan dosis yang tinggi justru menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Penggunaan insektisida nabati sebagai insektisida alternatif banyak dilakukan, karena mempunyai daya kerja yang hampir sama dengan insektisida kimia sintetik. Insektisida nabati bersifat selektif (tidak membunuh organisme bukan sasaran), daya kerja tinggi, ramah lingkungan (mudah terurai) dan toksisitasnya rendah sehingga tingkat keamanan lebih tinggi.
Salah satu tanaman yang digunakan adalah kencur (Kaempferia galanga). Kencur sebagai terna aromatik banyak digunakan sebagai tanaman rempah dan obat tradisional. Beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam rimpang kencur diantaranya minyak atsiri, polifenol, flavanoid dan saponin (Sugiarti dan Hutapea, 1991). Zat-zat aktif ini mempunyai daya kerja sebagai penghambat metabolisme dan mempengaruhi fungsi fisiologis dalam tubuh serangga. ...