Evaluasi kadar ambien logam berat Cu dan Zn dalam tanah berbahan induk batuan volkanik/plutinik dan batuan sedimen
Abstract
Hingga saat ini, kriteria baku kerusakan tanah akibat pencemaran logam berat belum diatur di Indonesia. Hal ini antara lain disebabkan oleh keterbatasan data kadar ambien (background concentration) logam-logam berat pada berbagai jenis tanah di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menginventarisasi dan mengevaluasi kadar ambien fogam berat Cu dan Zn serta interaksinya dengan sifat kimia, fisik dan mineralogi tanah yang berkembang dari batuan andesitik/ basaltik, granitik serta sedimen batuliat, batupasir dan tuf volkan intermedier.
Contoh tanah diambil secara komposit pada kedalaman 0-30 dan 30-60 cm di sekitar Jawa barat, Banten dan Lampung yang mewakili kelima tipe batuan bahan induk. Analisis tanah dilakukan terhadap pH (H₂O dan KCI 1:1), C-organik, kation basa-basa, KTK, tekstur, kadar total Cu dan Zn (Aqua Regia: HNO3 dan HCI 1:3; AAS), kadar fraksi Cu dan Zn mudah tersedia (NH₄OAc EDTA pH 4.65; AAS), serta analisis mineral fraksi pasir dan liat.
Kadar total dan fraksi mudah tersedia kation logam berat dalam tanah dipengaruhi faktor geogenik maupun antropogenik yang ditunjukkan oleh penggunaan lahan, sifat kimia dan mineralogi tanah, terutama pH dan kadar C-organik serta jenis dan kadar mineral.
Kadar Cu total pada kedalaman 0-30 cm pada tanah dari sedimen batuliat > batupasir tuf volkan intermedier > andesitik/basaltik granitik, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm dari batuliat > tuf volkan intermedier > andesitik/basaltik > granitik > batupasir. Kadar Cu total dalam tanah dari batuan andesitik/basaltik, granitik, batuliat dan tuf volkan intermedier pada kedalaman 0-30 dan 30-60 cm relatif sama, sedangkan pada tanah dari sedimen batupasir lebih tinggi pada kedalaman 0-30 cm. ...