Pendugaan debit DAS dengan model neraca keseimbangan air : Studi kasus Bendungan Katulampa dan Bendungan Cibalok
View/ Open
Date
2004Author
Sukendar, Hardi
Tarigan, Suria Darma
Iskandar
Metadata
Show full item recordAbstract
Cukup banyak daerah aliran sungai yang tidak mempunyai data debit sungai yang lengkap. Data debit sungai sangat diperlukan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk memperkirakan pengaruh penggunaan lahan terhadap debit sungai serta perencanaan areal irigasi dan sebagainya.
Data ketersediaan air untuk irigasi ditentukan dari analisis data debit sungai. Cukup banyak areal-areal irigasi yang potensial yang data debitnya minim. Untuk menduga ketersediaan air pada areal-areal tersebut maka perlu digunakan suatu metode yang bisa mentransfer data debit sungai dari sub daerah aliran sungai yang datanya relatif lengkap.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung parameter neraca keseimbangan air daerah aliran sungai Ciliwung Hulu di Bendung Katulampa dan Bendung Cibalok yang diperlukan untuk memprediksi dan menguji data hasil transfer debit suatu daerah aliran sungai yang datanya kurang lengkap.
Parameter neraca keseimbangan air yaitu curah hujan, debit, evapotranspirasi aktual (Ea), evapotranspirasi potensial (Eto), rata-rata curah hujan tahunan (MAP), dan rata-rata debit tahunan (MAR). Dengan menggunakan rasio evapotranspirasi Ea/Eto dan parameter rata-rata curah hujan dan debit tahunan, maka diperoleh hasil prediksi dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,78 untuk Bendung Cibalok dan 0,89 untuk Bendung Katulampa, dengan kata lain nilai prediksi tersebut cukup baik untuk digunakan. Jika dilakukan pembandingan antara sebelum dan sesudah tahun 1992, nilai rasio evapotranspirasi Ea/Eto meningkat, yaitu sebesar 0,90 untuk periode tahun 1983-1991 dan 0,86 untuk tahun periode 1992-2001, dengan kata lain nilai evapotranspirasi aktual menurun akibat adanya konversi lahan di daerah aliran sungai Ciliwung Hulu.