Karakteristik bentonit sebagai Bleaching earth dan pengaruhnya terhadap pemucatan minyak sawit mentah
Abstract
Bentonit merupakan sejenis batuliat yang banyak digunakan dalam industri sebagai bahan penyerap pada proses penjernihan minyak sawit mentah, filtrasi minuman anggur (wine) dan lain-lain. Indonesia mempunyai cadangan bentonit yang besar dan tersebar di berbagai daerah, namun mempunyai kualitas yang rendah sebagai bahan penyerap pada proses penjernihan minyak sawit mentah (crude palm oil), sehingga kebutuhan bentonit untuk proses penjernihan minyak goreng masih didatangkan dari luar negeri. Untuk meningkatkan daya jerap tersebut dilakukan aktivasi dengan asam kuat. Bentonit yang telah diaktivasi dengan asam kuat (bleaching earth) mempunyai kemampuan untuk menjernihkan minyak sawit mentah. Proses aktivasi sangat dipengaruhi oleh variasi konsentrasi asam kuat, waktu aktivasi dan jenis bentonit.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik bentonit sebagai Bleaching earth dan pengaruhnya terhadap pemucatan minyak sawit mentah.
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini 6 macam bentonit yaitu Derasal dari Punung Pacitan, Rahong Sukabumi, Sagaranten Sukabumi, Tegal Lega Lengkong, Tanjung Gunung Nanggulan Yogyakarta dan Dengok Nanggulan Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi bentonit dengan asam kuat (HCI) meningkatkan kemampuan bentonit dalam memucatkan atau menjernihkan minyak sawit mentah. Bentonit Rahong Sukabumi dan Dengok Nanggulan Yogyakarta mempunyai kemampuan menjernihkan minyak sawit mentah paling tinggi dibandingkan dengan bentonit yang lainnya. Kedua bentonit ini mempunyai jumlah montmorilonit paling tinggi. Struktur bentonit setelah aktivasi tidak banyak berubah seperti yang terlihat dalam grafik TG/DTA, yaitu hanya puncak endotermik dan persentase kehilangan berat sedikit berbeda.