Karakteristik air genangan tanah sulfat masam dan alternatif teknologi untuk perbaikannya
Abstract
Reklamasi lahan gambut secara ekstensif telah menyebabkan banyak tanah yang berubah menjadi tanah sulfat masam. Usaha perbaikan tanah sulfat masam dengan pengapuran tidak ekonomis, karena kapur yang dibutuhkan sangat tinggi. Dalam skala kecil petani Banjar telah sukses membilas lahan dengan air gambut. Cara tersebut tidak mungkin lagi dilakukan, karena lapisan gambut sudah habis. Teknik pembilasan lahan dan pengaliran air hasil bilasan langsung ke sungai telah sukses dilakukan di Delta Mekong Vietnam. Teknik ini tidak tepat dilakukan di Indonesia, karena air hasil bilasan ber pH rendah dan mengandung SO4, Fe dan Al yang sangat tinggi dan Indonesia memiliki sungai dengan panjang dan debit yang jauh lebih kecil dari sungai Mekong. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian akan dikaji karakteristik air genangan tanah sulfat masam (AGTSM), agar dapat diupayakan alternatif teknologi untuk perbaikannya.
Karakteristik AGTSM yang dikaji adalah sifat kimia yang meliputi pH, EC, kandungan kation (Fe, Ca, Mg, K dan Na), kadar SO4 dan kurva titrasi AGTSM. Alternatif teknologi perbaikan AGTSM dilakukan dengan cara pemberian CaCO3, aerasi dan penambahan Ca(OH)2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa AGTSM memiliki pH yang sangat rendah yaitu 2.17 dan EC yang sangat tinggi yaitu 5.33 mS/cm. Kandungan Fe dan SO4 sangat tinggi yaitu 263.0 dan 3746 ppm, sedangkan kandungan Ca, Mg, K dan Na adalah 6.3, 12.5, 0.3 dan 14 ppm. Kurva titrasi AGTSM memperlihatkan bahwa AGTSM memiliki kapasitas sangga.
Penambahan 135 mg CaCO3/50 ml AGTSM meningkatkan pH dari 2.24 menjadi 7.10 dan menurunkan Fe dari 252.0 ppm menjadi 0.27 ppm, tetapi SO4 tidak turun secara drastis. Acrasi AGTSM meningkatkan pH dari 2.17 menjadi 3.99 dan Fe turun dari 263 menjadi 0.9 ppm sedangkan SO4 tidak turun secara drastis. Penambahan Ca(OH)2 terhadap AGTSM yang sudah diaerasikan dapat menghasilkan endapan CaSO4 dengan kandungan sulfur endapan 12.53%.