Analisis kinerja koperasi melalui penerapan balanced scorecaed : studi kasus: KPBS Pangalengan, Jawa Barat
Abstract
Era globalisasi yang terjadi saat ini mengakibatkan pasar internasional semakin kompetitif diikuti dengan perkembangan yang selaras terhadap melajunya teknologi informasi dan transportasi. Lingkungan bisnis dan usaha saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat revolusioner. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad informasi dimana pada era informasi saat ini, untuk mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan lebih dituntut untuk memobilisasi dan mengeksploitasi aktiva tak berwujudanya dibandingkan melakukan investasi dan mengelola aktiva fisik yang berwujud. Untuk menghadapi keadaan tersebut dan sesuai dengan modal dasar yang dimiliki maka alternatif potensial yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah dengan mendorong perkembangan industri yang memiliki keterkaitan langsung dengan sektor pertanian yaitu sektor agroindustri.
Koperasi merupakan salah satu lembaga perekonomian yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang telah dikemukakan. Sebagai suatu sistem ekonomi yang mempunyai kedudukan yang cukup kuat karena memiliki landasan konstitusional yaitu berpegang pada pasal 33 UUD 1945 ayat 1 "Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan." Koperasi diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat sehingga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi para anggotanya maupun masyarakat sekitar baik secara sosial ataupun ekonomi. Sebagai salah satu bentuk badan usaha rakyat, koperasi juga ikut dilibatkan oleh pemerintah dalam mendorong perkembangan susu di Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor susu karena produksi susu dalam
negeri belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan susu konsumen dalam negeri. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Menilai dan meninjau
pengukuran kinerja yang diterapkan pada KPBS selama ini, 2) Merumuskan serta menggambarkan peta strategi yang sesuai dengan kondisi KPBS, 3) Merumuskan sistem pengembangan alat ukur kinerja dengan Balanced Scorecard dan 4) Mengukur kinerja
KPBS dengan menggunakan Balanced Scorecard dan menganalisis hasilnya. Penelitian dilaksanakan di Koperasi Peternakan Bandung Selatan yang terletak
di Jln. Raya Pangalengan No. 340, Desa/Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dengan pertimbangan bahwa KPBS Pangalengan merupakan salah satu koperasi susu terbesar di Indonesia yang menjadi salah satu pemasok terbesar susu segar untuk Industri Pengolahan Susu di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Oleh karena itu KPBS Pangalengan dapat dijadikan contoh sebagai koperasi yang melakukan pengukuran kinerjanya dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara dan diskusi dengan pihak manajemen koperasi yaitu tiga orang manajer yang membawahi unit-unit produksi yang ada di KPBS, Data sekunder diperoleh melalui instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik, perpustaakan, internet dan Laporan Tahunan KPBS. Data
yang diperoleh dari penelitian baik berupa data sekunder, data primer maupun informasi-informasi pendukung lainnya akan diolah secara manual dan dianalisa dengan menggunakan analisis deskriptif evaluatif dan analisis rasio. ...