Dekolorisasi limbah cair berwarna yang mengandung orange II oleh Penicillium sp. L2K
View/ Open
Date
2000Author
Yulisna, Venny
Saeni, M. Sri
Wiloso, Edi Iswanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Keberadaan zat warna dalam air limbah mudab dikenali, karena secara visual dapat terlihat
meskipun jumlabnya hanya sedikit. Dengan demikian, air limbah berwarna memerlukan perlakuan
penghilangan warna sebelum dibuang ke lingkungan. Zat warna yang banyak digunakan di industri
tekstil umumnya terdiri dari kelompok senyawa azo. Secara umum zat warna azo termasuk ke dalam
kelompok senyawa aromatis yang sukar terdegradasi secara biologis, karena adanya ikatan azo dan
pada beberapa senyawa tertentu karena adanya gugus sulfa! pada cincin aromatiknya (Leisinger dan
Brunner, 1986). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan isolatjamur Penicil/ium sp. L:,K
dalam mendekolorisasi dan mendegradasi Orange II pada kondisi aerob.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur Penicillium sp. L2K mempunyai kemampuan untuk
menghilangkan warna (mendekolorisasi) Orange II. Proses dekolorisasi maksimum Orange II dengan
konsentrasi awal 0,1 g/1 tercapai setelab masa inkubasi 168 jam, dengan tingkat dekolorisasi sebesar
99,24%. Dekolorisasi Orange II oleh jamur Penicillium sp. L2K bukan disebabkan oleh mekanisme
penyerapan, tetapi karena biotransformasi Orange II menjadi senyawa lain. Hal ini ditunjukkan oleh
warna pelet pada akhir inkubasi (168 jam) yang tidak berubah menjadi warna Orange II, melainkan
sama dengan warna pelet yang tidak ditambabkan zat warna Orange II (blanko).
Pembentukan senyawa-antara hasil penguraian Orange II dibuktikan oleh peningkatan nilai
absorbans pada panjang gelombang 228 mn, terbentuknya 5 spot pada analisis KL T dan 7 puncak pada
analisis KCKT. Hasil analisis KCKT menunjukkan babwa senyawa I basil penguraian Orange II
mempunyai waktu retensi yang hampir sama dengan medium pertumbuhan. Oleh sebab itu perlu
dilakukan pemisahan hasil degradasi Orange II dari medium pertumbuban.
Hasil penguraian Orange II dapat dipisabkan dari medium pertumbuhan dengan menggunakan
metode ekstraksi fase-padat (SPE), dengan elusi sampel dari kolom menggunakan 2 ml 85% metanol
dalam 0.1 % trietilamina dalam air. Senyawa-antara basil penguraian Orange II yang terpisab dengan
baik pada tR 2'15" dan A,m>b 225 mn (senyawa I), IR 2'45" dan Amw 269 nm (senyawa 2), lR 4'15" dan
Am,h 227 nm (senyawa 3), IR 4'39" dan Am,k, 260 nm (senyawa 4), lR 7'54" dan Amw 238 nm (senyawa
5), IR 18'15"dan Amw 227 nm (senyawa 6), dan IR 22'42" dan Amw 227 mn (senyawa 7). Pada akhir
masa inkubasi senyawa asal Orange II tidak terdapat lagi dalam medium percobaan, karena tidak ada
puncak hasil penguraian Orange II yang waktu retensinya sama dengan waktu retensi Orange II, yaitu
IR 6'39" dan Amw 490 nm.
Collections
- UT - Chemistry [2060]