Senyawa gaharu hasil induksi elisitor Acremonium sp pada kalus Aqularia crassna
View/ Open
Date
1999Author
Khayrunnisa, Sasa
Rahayu, Gayuh
Umboh, M. Irene J.
Affandi, Hilman
Metadata
Show full item recordAbstract
Senyawa gaharu diproduksi oleh pohon gaharu (Aquilaria crassna) yang terinfeksi mikroorganisme. Salah satu mikroorganisme penginduksi gejala terbentuknya senyawa gaharu adalah Acremonium sp. Dalam interaksi inang-parasit senyawa gaharu adalah fitoaleksin dan Acremonium sp merupakan elisitor biotiknya. Dalam penelitian ini, kemampuan Acremonium sp dalam menginduksi pembentukan senyawa gaharu dipelajari dalam sistem interaksi kultur ganda koloni Acremonium sp-kalus A. crassna. Sedangkan kemampuan komponen sel Acremonium sp dalam menginduksi pembentukan senyawa gaharu ditetapkan dengan cara penetesan komponen sel pada kalus A. crassna. Dalam perlakuan ini elisitor sel cendawan Acremonium sp dibagi dalam 3 komponen yaitu Elisitor Filtrat Kasar (EFK), Elisitor Dinding Sel (EDS), dan Elisitor Sitoplasma (ES).
Pada interaksi kultur ganda pertumbuhan koloni dan penampakan kalus diamati. Pada akhir masa interaksi, kalus tersebut diekstraksi dengan eter. Kemudian senyawa gaharu yang dihasilkan dianalisis dengan GLC. Pada kalus yang diinduksi oleh EFK, EDS, dan ES Acremonium sp, kalus diektraksi dengan aseton setelah diinkubasi selama 72 jam dan dianalisis kandungan senyawa gaharunya. Senyawa gaharu yang terdapat pada kalus dibandingkan dengan senyawa gaharu standar.
Pada interaksi kultur ganda, pertumbuhan Acremonium sp ternyata tidak dipengaruhi oleh kehadiran kalus, karena tidak ada perbedaan rata-rata radius koloni yang nyata antara Acremonium sp yang ditumbuhkan pada kultur ganda dengan Acremonium sp pada kultur tunggal. Kalus tidak mengeluarkan substansi ke dalam medium sebagai reaksi terhadap kehadiran Acremonium sp hingga hari ke-16. Pada interaksi kultur ganda hanya dihasilkan satu senyawa yang RTnya mendekati standar.
Acremonium sp dapat menginduksi senyawa gaharu pada kalus Aquilaria crassna. Elisitor Filtrat Kasar ternyata mampu menginduksi pembentukan lebih banyak senyawa gaharu (lima senyawa) dibandingkan dengan EDS dan ES yang hanya menginduksi dua senyawa gaharu. Jumlah senyawa gaharu yang terbentuk sebagai hasil induksi elisitor Acremonium sp kurang dari senyawa gaharu pada gubal alami.
Collections
- UT - Biology [2065]