Konsep awal perencanaan jalur interpretasi elemen lanskap bersejarah Kota Bukittinggi
Abstract
Bukittinggi sebagai salah satu kota bersejarah di Indonesia memiliki berbagai peninggalan sejarah yang tersebar di pusat kotanya. Dengan berjalannya waktu keberadaan peninggalan sejarah menjadi kurang menonjol dibandingkan bangunan-bangunan lainnya. Melihat kepada hal itu tindakan konservasi sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian bangunan tersebut.
Interpretasi merupakan salah satu kegiatan konservasi dalam bentuk memberi pemahaman kepada masyarakat luas tentang sejarah bangunan yang ada dan diharapkan dengan memahami sejarah ini serta keterhubungan antara berbagai bangunan maka masyarakat akan mempunyai keinginan untuk memelihara bangunan sejarah yang masih ada.
Tujuan dari studi ini adalah membuat suatu konsep awal perencanaan jalur interpretasi dan usulan-usulan fasilitas yang dapat menunjang dalam kegiatan interpretasi pada lanskap sejarah kota Bukittinggi secara efektif, agar tercapai pemahaman yang utuh tentang sejarah yang membentuk kota Bukittinggi saat ini.
Studi dilakukan menggunakan metode perencanaan interpretasi yang dikemukakan oleh Sharpe (1982). Metode yang dikemukakan oleh Sharpe ini terdiri atas tahap penetapan tujuan, inventarisasi, analisis, sintesis, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan revisi, dimana studi yang dilakukan dibatasi hanya sampai dengan sintesis yang disimpulkan dalam suatu konsep awal perencanaan. ..