Fraksinasi asam y-linolenat dari biomassa Spirulina platensis dengan teknik inklusi urea sistem kolom kontinu
View/ Open
Date
1999Author
Hendro, Antonius Tanafi
Tohir, Dudi
Setiawati, Tuti
Achmadi, Suminar Setiati
Metadata
Show full item recordAbstract
Asam y-linolenat (AGL) 18:3 0-6 yang dihasilkan oleh ganggang Spirulina platensis diketahui bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kedokteran. Manfaat yang besar ini menuntut tersedianya fraksi kaya AGL. Inklusi urea adalah metode yang paling efektif dan efisien dalam masalah ini.
Penelitian ini bertujuan memisahkan AGL dalam bentuk lipidnya dari S. platensis secara lebih efisien dengan menggunakan inklusi urea sistem kolom kontinu. Selain itu juga dikerjakan inklusi urea sistem batch, dan sistem kolom batch sebagai pembanding AGL diinklusi dalam bentuk lipidnya bukan asam lemak atau asam lemak metil ester. Galaktolipid adalah lipid yang paling banyak mengandung AGL dari S. platensis yang larut dalam etanol sedangkan etanol melarutkan urea. Secara umum ada dua macam perlakuan untuk hasil inklusi urea, yaitu hasil inklusi urea diekstraksi atau tidak. Hasil inklusi urea yang tidak diekstraksi dilakukan pada inklusi urea sistem kolom kontinu, sistem kolom batch, dan sistem batch metode Chandra. Tidak dilakukannya ekstraksi dengan tujuan untuk meningkatkan rendemen lipid yang diperoleh. Perlakuan hasil inklusi urea diekstraksi bertujuan untuk menghilangkan urea dalam hasil inklusi urea dan dilakukan pada inklusi urea sistem batch yang menggunakan pelarut CHCl3 (metode Cohen) dan C6H12 (metode Medina). Pada inklusi urea ini digunakan urea teknis, pelarut lipid yang aman dan efektif, yaitu campuran heksana etanol (1: 4), dan penjerap arang aktif dengan nisbah sedikitnya 1: 1 terhadap biomassa.
Hasil inklusi urea yang tidak dilanjutkan dengan ekstraksi (sistem kolom kontinu, sistem kolom batch, dan sistem batch metode Chandra) menghasilkan rendemen lipid yang tercampur urea, yang menyebabkan peningkatan bobot rata-rata sebanyak 2,8 kali dari bobot lipid awal, sedangkan hasil inklusi urea yang diekstraksi dengan kloroform (sistem batch metode Cohen) dan heksana (sistem batch metode Medina) menghasilkan lipid terekstraksi yang bebas urea dengan rendemen di bawah 30%, walaupun mempunyai kenaikan konsentrasi AGL tertinggi terhadap ekstrak lipid kontrol (23,46% (AGL/t.a.l)) menjadi 72,73% (AGL/t.a.l) untuk sistem batch metode Cohen (kenaikan 210%) dan 33,33% (AGL/t.a.l) untuk sistem batch metode Medina (kenaikan 42%). Inklusi urea sistem kolom kontinu belum optimal, karena menyebabkan penurunan konsentrasi AGL rata-rata sebesar 50% terhadap ekstrak lipid kontrol, sehingga konsentrasi rata-rata AGL menjadi 11,81% (AGL/t.a.l.). Nilai ini hampir sama dengan sistem kolom batch dengan penurunan konsentrasi AGL sebesar 48% terhadap ekstrak lipid kontrol sehingga menjadi 12,20% (AGL/t.a.l) dan berbeda jauh dengan sistem batch metode Chandra dengan penurunan konsentrasi AGL terendah sebesar 88% terhadap ekstrak lipid kontrol sehingga menjadi 2,87% (AGL/t.a.l).
Collections
- UT - Chemistry [2060]