Aktivitas mananase dan Xilanase ganoderma spp.
View/ Open
Date
1998Author
Yunaeni, Yuyun
Rahayu, Gayuh
Purwadaria, M.B.Tresnawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Dinding sel tumbuhan terutama tumbuhan tahunan disusun oleh lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Hemiselulosa menyusun 20-35% berat kayu dan terutama terdiri dari galaktomanan (softwood), glukomanan (hardwood), arabinogalaktan (larchwood) dan xilan. Hemiselulosa merupakan sumber karbon yang dapat difermentasi oleh mikrob menjadi senyawa kimia yang bermanfaat. Enzim pengurai hemiselulosa adalah hemiselulase, diantaranya adalah mananase dan xilanase.
Ganoderma tergolong basidiomiset yang merupakan salah satu cendawan busuk putih perombak lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Aktivitas hemiselulase lima isolat Ganoderma koleksi lab. Mikologi belum pernah diteliti, oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menetapkan aktivitas mananase dan xilanase Ganoderma spp. pada media yang mengandung 3% bungkil kelapa atau 1% avisel sebagai sumber karbon dengan 5 dan 10 hari inkubasi. Eupenicillium javanicum digunakan sebagai pembanding pengujian aktivitas mananase Ganoderma spp.
Aktivitas mananase Ganoderma spp. kurang dari E. javanicum baik pada substrat bungkil kelapa maupun avisel. Isolat-isolat yang ditumbuhkan pada substrat bungkil kelapa menghasilkan mananase lebih tinggi daripada yang ditumbuhkan pada avisel, kecuali G. lucidum dan Ganoderma sp. 4. Sedangkan waktu inkubasi 10 hari lebih baik daripada 5 hari. Ganoderma sp.5 menghasilkan mananase tertinggi sebesar 362,70 mU/ml. Meskipun demikian aktivitasnya lebih rendah dari E. javanicum. Kandungan protein ekstraseluler dari cendawan-cendawan yang ditumbuhkan pada medium bungkil kelapa lebih besar daripada avisel, dan 10 hari inkubasi lebih baik daripada 5 hari. Kadar protein Ganoderma spp. lebih rendah dari E. javanicum. Aktivitas spesifik mananase Ganoderma spp. kurang dari E. javanicum pada substrat bungkil kelapa, demikian juga umumnya pada avisel.
Aktivitas xilanase Ganoderma spp. tidak berbeda jauh dari E. javanicum. Cendawan yang ditumbuhkan pada avisel menghasilkan xilanase lebih tinggi daripada bungkil kelapa kecuali G. lucidum dan E. javanicum. Waktu inkubasi 10 hari adalah lebih baik daripada 5 hari kecuali G. aplanatum. Ganoderma sp. 5 yang ditumbuhkan pada bungkil kelapa dan avisel selama 10 hari, menghasilkan xilanase tertinggi namun kadar protein ekstraselulernya kurang dari E. javanicum. Aktivitas spesifik xilanase Ganoderma spp. pada kedua jenis substrat dan waktu inkubasi 5 hari lebih tinggi dari E. javanicum kecuali G. lucidum dan Ganoderma sp.4. Sebaliknya pada inkubasi 10 hari dengan bungkil kelapa, hanya aktivitas spesifik xilanase Ganoderma sp.5 lebih tinggi dari E. javanicum. Sedangkan pada avisel, hanya aktivitas spesifik xilanase G. lucidum kurang dari E. javanicum.
Collections
- UT - Biology [2159]