Abstract
Wilayah Jabotabek dianggap sebagai wilayah yang tetap memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berkarir, walaupun krisis melanda Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Kondisi umum para pekerja, pendistribusian dan kualifikasi pekerja pada berbagai sektor usaha, serta perbandingan antara kondisi pekerja sebelum dan selama (sesudah) krisis, telah dikaji dalam penelitian ini.
Hasil analisis tabulasi silang antara sektor usaha dengan seluruh kategori peubah menunjukkan bahwa pekerja laki-laki masih mendominasi seluruh sektor usaha, baik pada tahun 1996 (mewakili keadaan sebelum krisis), maupun pada tahun 1999 (mewakili keadaan selama atau sesudah krisis). Sedangkan apabila dilihat dari segi jumlah, pekerja di wilayah ini mengalami penurunan jumlah yang cukup drastis pada semua sektor usaha dalam jangka waktu tiga tahun tersebut. Diperkuat dengan analisis korespondensi berganda, terlihat bahwa pada sektor usaha pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan memiliki karakteristik pekerja yang menonjol, yaitu mereka yang usianya relatif tua, pendidikan yang rendah, serta memiliki egi atau upah yang minimum.