Perakitan Teknologi Produksi Cabai Industri Olahan Menggunakan Varietas Unggul, Fertigasi dan Mulsa Polyethylene pada Kerapatan Tinggi
Date
2023-12Author
Rusdan, Risna
Susila, Anas Dinurrohman
Suketi, Ketty
Metadata
Show full item recordAbstract
Cabai merupakan salah satu produk hortikultura yang penting di Indonesia, cabai bisa dikonsumsi dalam keadaan segar atau diolah. Salah satu produk olahan adalah cabai kering, namun saat ini Indonesia masih mengimpor cabai kering karena harga cabai kering impor lebih murah dibandingkan cabai kering lokal. Penelitian ini bertujuan untuk untuk (1) mendapatkan varietas cabai untuk industri olahan yang dapat kering di pohon dengan jarak tanam rapat, sehingga dapat meningkatkan hasil per bedeng, (2) mengurangi komponen biaya produksi melalui penanaman tanpa mulsa dengan jarak tanam yang rapat untuk industri olahan, dan (3) mendapatkan teknologi budidaya cabai kering yang murah sehingga bisa bersaing dengan harga cabai kering impor untuk industri olahan. Penelitian dilakukan di lapangan terbuka, di lahan percobaan Cikawang, IPB pada bulan Agustus 2022 sampai bulan Mei 2023. Penelitian terdiri dari 2 percobaan: 1. Pengujian beberapa varietas cabai dengan jarak tanam menggunakan sistem fertigasi, rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) split plot faktorial dengan petak utama adalah varietas (Sios Tavi, Baja dan Tangguh) dan anak petak adalah jarak tanam (normal: 30 cm x 50 cm; rapat: 25 cm x 25 cm), 2. Pengujian efektivitas mulsa pada budidaya cabai dengan jarak tanam menggunakan sistem fertigasi dengan rancangan RKLT non-faktorial dengan dua perlakuan, yaitu menggunakan mulsa polyethylene dan tanpa mulsa dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Tangguh direkomendasikan pada cabai kering di pohon untuk industri olahan dengan jumlah buah per tanaman 58,36 buah, jumlah buah per bedeng 1951,50 buah, bobot buah per bedeng 3,63 kg dan bobot buah per hektar 4,93 ton ha-1. Jarak tanam yang terbaik cabai kering di pohon untuk industri olahan adalah jarak tanam 25 cm x 25 cm dengan total jumlah buah per petak 1839,89 buah, bobot buah per petak 4,16 kg dan bobot buah per hektar 5,58 ton. Biaya usaha tani cabai kering di pohon untuk industri olahan tanpa menggunakan mulsa polyethylene Rp146.285.410 lebih mahal dari biaya usaha tani yang menggunakan mulsa polyethylene Rp140.511.660. Teknologi budidaya cabai kering di pohon untuk industri olahan menggunakan varietas Tangguh dengan jarak tanam rapat yang dipadukan dengan mulsa serta sistem fertigasi dapat menekan komponen biaya produksi cabai. Chili is one of the important horticultural products in Indonesia, chili can be consumed fresh or processed. One of the processed products is dried chilies, but currently Indonesia is still importing dried chilies because the price of imported dried chilies is cheaper than local dried chilies. This research aims to (1) obtain chili varieties for the processing industry that can be dried on trees with close spacing, so as to increase yields per bed, (2) reduce the production cost component through planting without mulch with close spacing for the processing industry. , and (3) obtain cheap dried chili cultivation technology so that it can compete with the price of imported dried chilies for the processing industry. The research was carried out in an open field, on the Cikawang experimental land, IPB from August 2022 to May 2023. The research consisted of 2 experiments: 1. Testing several chili varieties with plant spacing using a fertigation system, the experimental design used Randomized Completely Block Design (RCBD) factorial split plot with main plots being varieties (Sios Tavi, Baja and Tangguh) and sub plots being plant spacing (normal: 30 cm x 50 cm; dense: 25 cm x 25 cm), 2. Testing the effectiveness of mulch in chili cultivation with plant spacing using a fertigation system with a non-factorial RCBD design with two treatments, namely using polyethylene mulch and without mulch with a plant spacing of 25 cm x 25 cm. The results of the research show that the Tangguh variety is recommended for dried chilies on trees for the processing industry with the number of fruit per plant being 58.36, the number of fruit per bed 1951.50, the weight of fruit per bed 3.63 kg and the weight of fruit per hectare 4.93 ton ha-1. The best planting distance for dried chilies on trees for the processing industry is a planting distance of 25 cm x 25 cm with a total number of fruit per plot of 1839.89, fruit weight per plot 4.16 kg and fruit weight per hectare 5.58 tonnes. The cost of farming dried chilies on trees for the processing industry without using polyethylene mulch is IDR 146,285,410 more expensive than the cost of farming using polyethylene mulch IDR 140,511,660. The technology for cultivating dried chilies on trees for the processing industry using the Tangguh variety with close spacing combined with mulch and a fertigation system can reduce the cost component of chili production.
Collections
- MT - Agriculture [3781]