Potensi Bioaktivitas Madu Trigona sp. terhadap Sel Kanker
Abstract
Kanker adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Sel-sel abnormal ini disebut sel kanker yang dapat menyusup ke tubuh normal. Jenis kanker pada
penelitian ini berupa kanker payudara, kanker paru-paru, dan kanker kolon. Pengobatan umum
yang dilakukan untuk mengobati kanker tersebut yaitu dengan melakukan tindakan operasi,
kemoterapi, dan terapi radiasi. Beberapa pengobatan ini menyebabkan efek samping yang
mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker tersebut. Potensi
madu Trigona sp. sebagai antikanker juga telah mendapat banyak pertimbangan karena
beberapa senyawa yang mendukung untuk fungsi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas toksisitas (BSLT), aktivitas penghambatan sel kanker (MTT Assay),
mendeteksi dan mengkonfirmasikan identitas senyawa yang terkandung dalam madu Trigona
sp. secara selektif (LC-MS/MS), interaksi antara suatu senyawa dengan molekul target, salah
satunya reseptor (in silico docking) dari sumber madu Trigona sp. Hasil penelitian toksisitas
dengan BSLT dari madu Trigona sp. bahwa di daerah Banten 1, Bangka, dan Batu Ampar dapat
berpotensi untuk dikembangkan sebagai antikanker karena memiliki nilai toksisitas < 30
μg/mL. Uji sitotoksisitas dengan MTT Assay ditemukan bahwa madu Trigona sp. dari Banten
2 tidak dapat menghambat sel kanker A549, dan pesentase penghambatan terbaik terhadap sel
MCF-7, A549, dan WiDr, yaitu berturut-turut dari madu Banten 1, Bangka, dan Banten 1.
Terdapat 38 senyawa berhasil teridentifikasi dengan LC-MS/MS dari madu Trigona sp. asal
Banten 1 dan Bangka yang memiliki kandungan aktivitas antikanker yaitu senyawa kynurenic
acid, oxyquinoline, dan glaucarubinone. Senyawa antikanker terbaik ialah glaucarubinone
yang memiliki interaksi sangat kuat terhadap reseptor EGFR dengan nilai energi afinitas
sebesar -8,8 kkal/mol dan konstanta inhibisi sebesar 3,4 × 10-7 μM. senyawa tersebut memiliki
potensi sebagai antikanker pankreas dengan menghambat enzim EGFR. Hasil senyawa tersebut
perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai uji in vitro untuk memberikan data yang lebih
lengkap sebagai antikanker. Cancer is characterized by uncontrolled growth of abnormal cells in the body. These
abnormal cells are called cancer cells, which can infiltrate the normal body. The types of cancer
in this study were breast, lung, and colon cancer. Common treatments that are done to treat
these cancers are surgery, chemotherapy, and radiation therapy. Some of these treatments may
cause side effects, which can affect the quality of life of cancer patients. The potential of
Trigona sp. honey as an anticancer agent has also received considerable attention owing to the
presence of several compounds that support this function. This study aimed to determine the
toxicity activity (BSLT) and cancer cell inhibitory activity (MTT Assay), detection and
confirmation of the identity of compounds contained in Trigona sp. honey selectively (LC MS/MS), and the interaction between a compound and target molecules, one of which is a
receptor (in silico docking) from the source of Trigona sp. honey. The results of toxicity
research with BSLT from Trigona sp. honey in Banten 1, Bangka, and Batu Ampar areas can
potentially be developed as an anticancer agent because it has a toxicity value of < 30 μg/mL.
The cytotoxicity test with MTT Assay revealed that Trigona sp. honey from Banten 2 could not
inhibit A549 cancer cells, and the best inhibition percentage was observed against MCF-7,
A549, and WiDr cells, namely, Banten 1, Bangka, and Banten 1 honey, respectively. There
were 38 compounds were successfully identified by LC-MS/MS from Trigona sp. honey from
Banten 1 and Bangka, which contained anticancer activity, namely kynurenic acid,
oxyquinoline, and glaucarubinone. The best anticancer compound is glaucarubinone which has
a very strong interaction with the EGFR receptor with an affinity energy value of -8,8 kcal/mol
and an inhibition constant of 3,4 × 10-7 μM. The compound has potential as a pancreatic
anticancer by inhibiting the EGFR enzyme. The results of these compounds need to be further
studied regarding in vitro tests to provide more complete data as anticancer.