Analisis udara pada deposisi kering dengan metode silinder penyaring
View/ Open
Date
2003Author
Nelson, Ricky
Kemala, Tetty
Prakoso, Djurit Teguh
Metadata
Show full item recordAbstract
Udara di sekitar kita dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran. Hal ini erat hubungannya dengan aktivitas manusia. Untuk mengetahui penurunan kualitas udara yang mengakibatkan hujan asam, perlu dilakukan pemantauan kualitas udara. Kualitas udara dapat dipantau dengan pemantauan deposisi basah dan deposisi kering. Deposisi basah terjadi ketika zat pencemar yang mengandung asam bercampur dengan air di atmosfer dan turun bersama hujan. Deposisi kering terjadi ketika zat yang mengandung asam turun ke bumi, karena gaya gravitasi, lalu mengendap pada permukaan basah. Pada penelitian ini dilakukan analisis deposisi kering dengan menggunakan metode silinder penyaring (filter pack method), sedangkan analisis deposisi basah telah dikerjakan oleh Laboratorium Udara, Sarpedal, Serpong secara rutin.
Silinder penyaring merupakan metode terbaru yang digunakan untuk analisis pada deposisi kering. Metode ini terdiri atas empat tingkatan penyaring F0, F1, F2, dan F3. Kertas saring yang telah direndam dengan larutan asam atau basa dipasang menurut urutan pada silinder penyaring, sampel diambil selama seminggu, kemudian sampel diekstraksi dengan H₂O dan H₂O₂. Larutan hasil ekstraksi, kemudian dianalisis dengan kromatografi ion, spektrofotometer sinar tampak dan ultraviolet, dan spektrofotometer serapan atom.
Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi gas tertinggi terdapat pada gas NH, dengan konsentrasi
rata-rata tahunan 371,22 nmol/m³ dan gas SO₂ dengan konsentrasi rata-rata tahunan 57,62 nmol/m³.
Konsentrasi partikulat tertinggi terdapat pada NH, dengan konsentrasi rata-rata tahunan 26,92 nmol/m³,
Na dengan konsentrasi rata-rata tahunan 20,02 nmol/m³, dan SO, dengan konsentrasi rata-rata tahunan
17,62 nmol/m³. Baku mutu udara ambien untuk parameter deposisi kering dan deposisi basah belum ada, sehingga sulit untuk mengetahui tingkat pencemaran udara yang terjadi. Konsentrasi deposisi kering dan deposisi basah tidak dapat dibandingkan secara langsung, karena sampel dan metode berbeda.
Collections
- UT - Chemistry [2037]