Evaluasi Keberadaan dan Penggunaan Ruang Terbuka Hijau di Lingkungan Rumah Susun Provinsi DKI Jakarta.
Abstract
Pesatnya urbanisasi di kota-kota besar dan metropolitan telah menyebabkan permasalahan keterbatasan terhadap ketersediaan lahan bagi perumahan. Untuk menyediakan perumahan layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pembangunan rumah susun sederhana (rusuna) merupakan salah satu solusi dalam penyediaan hunian secara vertikal dengan memanfaatkan lahan secara efektif dan efisien. Pemerintah DKI Jakarta sampai tahun 2006, telah menyediakan 19.324 unit rumah susun yang tersebar dalam 30 lokasi di Wilayah Kotamadya DKI Jakarta. Sasaran pembangunan rumah susun tahun 2007-2011, yakni pemenuhan kebutuhan rumah susun layak huni di Indonesia sebanyak 1.000 menara atau sekitar 350.000 unit rumah susun, dengan harga sewa/jual yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan menengah-bawah di kawasan perkotaan berpenduduk lebih dari 1,5 juta jiwa per 100 km2 (Kebijakan Pemerintah tentang pembangunan rumah susun di perkotaan tahun 2007). Pembangunan rumah susun ini tidak hanya terbatas pada aspek fisik bangunannya saja, tetapi keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) di lingkungan rumah susun juga harus diperhitungkan. Kehadiran dan keberadaan RTH/taman sebagai bagian dari lingkungan rumah susun, tidak hanya merupakan tempat berkumpul penghuni untuk bersosialisasi dan berekreasi, melainkan juga memberi kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan estetika. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi keberadaan dan karakteristik RTH/taman, mengevaluasi penggunaan dan kebutuhan RTH/taman, serta menyusun konsep RTH/taman yang sesuai dengan lingkungan rusuna di Provinsi DKI Jakarta. Studi dilakukan di kawasan permukiman rusuna yang meliputi 5 Wilayah Kotamadya Provinsi DKI Jakarta (10 lokasi sampel, 30% dari rusuna yang ada di DKI Jakarta), yaitu rusuna Pulo Gebang, rusuna Klender, rusuna Bandar Kemayoran, rusuna Tanah Abang, rusuna Sindang Koja, rusuna Penjaringan, rusuna Harum Tebet Barat Raya, rusuna Berlian Tebet Barat Raya, rusuna Flamboyan, dan rusuna Tambora. Studi dilakukan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2008, mencakup beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, pengumpulan data, analisis dan evaluasi, serta penyusunan konsep. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung, wawancara/kuesioner, dan studi pustaka. Metode studi yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif untuk mengevaluasi kondisi dan penggunaan RTH/taman, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui proporsi dan kecukupan RTH/taman bagi penghuni rumah susun. Luas rata-rata RTH/taman di lingkungan rusuna di DKI Jakarta adalah 42,1% dari luas lahan atau berkisar antara 2,0 - 8,0 m2/jiwa. Berdasarkan standar dan kebutuhan RTH/taman per jiwa di lingkungan permukiman untuk bermain dan berolahraga adalah 1,5 m2/jiwa (Dirjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, 2006), maka luas RTH/taman di lingkungan rusuna ini sudah mencukupi. Sedangkan berdasarkan Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, bahwa luas RTH 30% dari luas lahan, maka luas RTH/taman pada lingkungan rusuna ini sudah mencukupi. Tetapi terdapat pula luas RTH/taman pada lingkungan rusuna yang dijadikan sampel memiliki luas RTH dibawah 30% luas lahan, hal ini dikarenakan adanya perubahan desain awal berupa penambahan bangunan pada area terbuka atau RTH/taman. Mengingat luas RTH total di wilayah DKI Jakarta saat ini hanya sekitar 9% dari luas wilayahnya, dan target Pemerintah DKI Jakarta menyediakan RTH seluas 13,94%, maka keberadaan dari luas RTH rusuna yang ada saat ini dapat dianggap cukup baik. Namun keberadaan RTH yang ada ini perlu masih diimbangi dengan perencanaan dan perancangan serta pengelolaan yang baik agar penggunaannya lebih efektif dan bermanfaat bagi lingkungan. RTH/taman di lingkungan rusuna tersebut dalam bentuk taman serbaguna, taman bermain, taman koleksi pribadi penghuni, lapangan sepak bola, lapangan olah raga, dan lahan terbengkalai. RTH/taman digunakan oleh penghuni rumah susun untuk bermain dan berekreasi, tempat berkumpul/sosialisasi, berolahraga, serta acara-acara tertentu (17 Agustus-an). Fasilitas yang ada pada RTH/taman antara lain lampu dan bangku taman, taman bermain, tempat sampah, serta hydrant. Pemeliharaan RTH/taman dilakukan oleh pihak pengelola dan penghuni rumah susun. Kondisi RTH/taman tersebut berbeda-beda, dimana ada yang terawat dan tidak terawat. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan dan pemeliharaan dari pengelola yang tidak terlaksana dengan baik, dan juga sikap kurang peduli penghuni rumah susun dalam menjaga dan memelihara lingkungan rumah susunnya. RTH/taman rumah susun perlu mempunyai konsep dasar yang mengakomodasi beberapa fungsi, yaitu : meningkatkan kualitas lingkungan, memenuhi kebutuhan akan ruang rekreasi ruang luar (out door) bagi penghuni rumah susun, serta menyediakan ruang sosialisasi dan kebersamaan. Konsep dasar RTH/taman rumah susun tersebut di atas, dikembangkan secara teknis mencakup acuan luas minimal, jenis ruang, desain, fasilitas, tata hijau dan jenis tanaman, serta pengelolaannya. Jenis ruang disesuaikan dengan karakter penghuni rumah susun untuk memenuhi kebutuhan rekreasi, sosialisasi dan kualitas lingkungan yang baik. Desain dibuat sederhana tetapi menarik, efisien, mudah dalam pengelolaannya, serta menjamin keamanan dan kenyamanan. Sarana atau fasilitas pada RTH/taman disesuaikan dengan ruang aktivitas, menggunakan bentuk yang sederhana, kuat dan tahan lama untuk mempermudah dalam pemeliharaan dan pengelolaannya. Tata hijau yang dikembangkan ditujukan untuk kualitas lingkungan ekologis, keindahan, fungsi fisik (pembatas, screen, alas, atap), mudah dipelihara dan tidak membahayakan. Pengelolaan/pemeliharaan RTH/taman rumah susun yang selama ini dilaksanakan oleh pengelola rumah susun (PPRS, Dinas Perumahan, dan Perumnas) perlu melibatkan partisipasi penghuni rumah susun melalui kegiatan gotong royong yang terjadwal dan berkesinambungan. Metode pemeliharaan seperti ini dapat meningkatkan kebersamaan, intensitas bertemu, dan komunikasi para penghuni rumah susun.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]