Komunikasi Resiliensi bagi Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pariwisata di Kabupaten Pandeglang
View/ Open
Date
2023Author
Sari, Siti Dewi Sri Ratna
Lubis, Djuara P.
Muljono, Pudji
Pandjaitan, Nurmala Katrina
Metadata
Show full item recordAbstract
Sejak tahun 2016, industri pariwisata telah berkontribusi terhadap produk
domestik bruto bagi negara Indonesia. Pariwisata juga merupakan nomer empat dari
sepuluh Prioritas Nasional dalam Rencana Kerja Pemerintah di tahun 2018. Tiga
kementerian meluncurkan program Pembangunan Desa Wisata Indonesia pada Mei
2017. Namun Indonesia terletak di wilayah “ring of fire” dengan banyak gunung
berapi aktif sehingga bencana alam sering mendisrupsi industri pariwisata
Indonesia. Pada akhir Desember 2018, terjadi bencana tsunami di Kabupaten
Pandeglang yang mengakibatkan krisis di desa-desa wisatanya. Ketika industri
pariwisata mereka mulai bangkit setahun kemudian, mereka menderita krisis lain
yakni pandemi Covid-19 di akhir Maret 2020 hingga akhir Desember 2022 dengan
adanya peraturan pembatasan sosial. Usaha-usaha mikro, kecil dan menengah
pariwisata (UMKM Pariwisata) sebagai pilar dari industri pariwisata perlu
melakukan proses komunikasi resiliensi bagi kelanjutan bisnis mereka.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis proses komunikasi resiliensi
UMKM Pariwisata terdampak dua krisis serta hubungan dan perbedaannya
terhadap skala usaha; (2) Menganalisis karakteristik pemilik dan karakteristik
UMKM Pariwisata berdasarkan skala usaha serta hubungan dan perbedaan antara
skala usaha terhadap disrupsi bencana tsunami dan disrupsi pandemi Covid-19; (3)
Menganalisis resiliensi bisnis UMKM Pariwisata serta hubungan dan perbedaannya
terhadap skala usaha; (4) Menganalisis pengaruh karakteristik pemilik, karakteristik
bisnis, disrupsi bencana tsunami dan disrupsi pandemi Covid-19 terhadap proses
komunikasi resiliensi UMKM Pariwisata; (5) Menganalisis pengaruh proses
komunikasi resiliensi UMKM Pariwisata terhadap resiliensi bisnis mereka; dan (6)
Merumuskan model komunikasi resiliensi bagi bisnis UMKM Pariwisata
terdampak krisis.
Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistik dengan menerapkan
metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, yaitu penelitian kuantitatif yang
diperkuat oleh penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan riset survei dengan
empat peubah bebas (Karakteristik Pemilik UMKM Pariwisata, Karakteristik
Bisnis UMKM, Disrupsi Bencana Tsunami pada UMKM Pariwisata dan Disrupsi
Pandemi Covid-19 pada UMKM Pariwisata) serta dua peubah terikat (Proses
Komunikasi Resiliensi UMKM Pariwisata dan Resiliensi Bisnis UMKM
Pariwisata). Lokasi penelitian dipilih secara purposif. Penelitian ini dilakukan di
desa-desa wisata (Sukarame, Tanjungjaya and Tamanjaya) yang terdampak dua
krisis di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Unit analisis adalah para pemilik
UMKM Pariwisata berdasarkan empat tipe bisnis pariwisata mereka (agen
perjalanan dan rekreasi, homestay, restoran kecil dan warung makan serta
penyewaan berbagai fasilitas di lokasi wisata), menggunakan proportional random
sampling di tahap kuantitatif dan purposive sampling di tahap kualitatif.
Pengambilan data di tahap kuantitatif menggunakan survei dengan kuesioner,
sementara di tahap kualitatif menggunakan wawancara mendalam semi terstruktur
kepada para narasumber, diskusi kelompok terfokus serta observasi. Penelitian ini
menggunakan uji chi-square dan uji mann-whitney untuk menguji hubungan dan
perbedaan terhadap skala usaha pariwisata. Penelitian ini menggunakan Excel
untuk memasukkan data, SPSS 25.0 untuk analisis statistik deskriptif dan
SmartPLS3 untuk analisis statistik inferensial. ...
Collections
- DT - Human Ecology [537]