Show simple item record

dc.contributor.authorDayat
dc.date.accessioned2023-11-17T07:08:11Z
dc.date.available2023-11-17T07:08:11Z
dc.date.issued2023-11-15
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132456
dc.descriptionBanyak varian pakan ayam pedaging yang dijual di Indonesia oleh berbagai perusahaan pakan, namun perlu menguji kualitasnya. Pengujian dapat dilakukan melalui observasi fisik (struktur, bau, dan kondisi pakan), uji kimia di laboratorium, serta eksperimen pemberian pakan pada ternak dan mengamati pertumbuhan serta produksinyaid
dc.description.abstractMenganalisis kesesuaian kualitas pakan ayam broiler dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai upaya untuk menjamin kualitas dan keamanan pakan yang tersedia di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada kriteria SNI untuk pakan ayam broiler, khususnya SNI 8173-1:2022 untuk fase pra-starter, SNI 8173-2:2022 untuk fase starter, dan SNI 8173-3:2022 untuk fase finisher. Dengan menggunakan data sekunder dari pengujian pakan yang dilakukan di tiga laboratorium, penelitian ini mengkaji parameter-parameter termasuk kadar air, abu, lemak kasar, serat kasar, protein kasar, kalsium, fosfor, aflatoksin, lisin, dan metionin. Analisis kesesuaian parameter-parameter ini dengan standar SNI dilakukan berdasarkan wilayah produsen pakan dan laboratorium pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil analisis untuk setiap parameter uji sesuai dengan SNI. Namun, ada parameter uji dengan sampel yang tidak sesuai dengan SNI, yang mencakup proporsi tertinggi (10% dari total sampel). Parameter-parameter ini adalah metionin dan lisin. Ketika dikategorikan berdasarkan wilayah produsen, beberapa parameter uji menunjukkan tingkat ketidaksesuaian melebihi 10% dari total sampel dalam wilayah masing-masing. Secara khusus, parameter-parameter ini mencakup protein kasar pada fase finisher dari Sulawesi Selatan, lemak kasar pada fase pre-starter dari Lampung, serat kasar pada fase pre-starter dari Kalimantan, kalsium pada fase finisher dari Jawa Timur, aflatoksin pada fase starter dari Jawa Timur, lisin pada fase starter dari Sumatera Barat, dan metionin pre-starter dari Kalimantan. Selain itu, evaluasi berdasarkan laboratorium pengujian menunjukkan bahwa beberapa parameter uji tertentu memiliki tingkat ketidaksesuaian melebihi 10% dari total sampel laboratorium. Parameter-parameter ini mencakup kalsium pada fase finisher, lisin pada fase starter, dan metionin pada fase finisher.id
dc.description.sponsorshipPribadiid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Nutritionid
dc.titleEvaluasi Kualitas Pakan Ayam Ras Pedaging (Broiler) yang Beredar Terhadap Penerapan Standar Nasional Indonesia.id
dc.title.alternativeThe Evaluation of Feed Quality for Commercial Broiler in Compliance with Indonesian National Standardsid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBroilerid
dc.subject.keywordfeedid
dc.subject.keywordlaboratoryid
dc.subject.keywordstandardid
dc.subject.keywordqualityid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record