Show simple item record

dc.contributor.advisorWaspodo, Roh Santoso Budi
dc.contributor.authorMelati, Lika
dc.date.accessioned2023-11-15T08:27:01Z
dc.date.available2023-11-15T08:27:01Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132375
dc.description.abstractAirtanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di dalam ruang-ruang antara butir-butir tanah dan di dalam retak-retak batuan yang juga disebut sebagai air celah atau fissure water. Formasi-formasi yang berisi airtanah dikenal sebagai akuifer. Airtanah merupakan salah satu sumberdaya yang dimanfaatkan dalam penyediaan air untuk berbagai kebutuhan hidup, seperti penggunaan untuk irigasi, industri dan air minum. Sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk di Kota Sukabumi peningkatan kebutuhan air minum dengan kualitas air yang baik semakin besar. Permasalahan ini perlu diatasi melalui pemanfaatan airtanah yang ada. Perusahaan Daerah Air Minum Kota Sukabumi berusaha untuk memanfaatkan airtanah tersebut dengan membuat sumur bor-sumur bor di beberapa wilayah di Kota Sukabumi. Salah satunya adalah sumur bor Lembursitu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memprediksi susunan lapisan batuan (litologi) hasil pemboran, untuk menentukan sebaran akuifer yang mencakup kedalaman serta ketebalan akuifer dan untuk menentukan ketebalan saringan dan lokasi pemasangannya pada rancangan kontruksi sumur bor Metode penelitian ini, secara garis besar terdiri dari 5 kegiatan utama, yaitu pengumpulan dan pengadaan data, survei dan penentuan lokasi pemboran, pelaksanaan pemboran, Electrical Logging dan kontruksi sumur bor. Pelaksanaan pengukuran dengan metode Electrical Logging ini menggunakan metode Resistivity Logging untuk mengetahui kedudukan lapisan batuan yang berada di dalam lubang bor berdasarkan nilai tahanan jenis batuannya dan metode Spontaneous Potensial Logging (SP) untuk mengetahui besarnya potensial yang dihasilkan oleh batuan itu sendiri. Electrical Logging menghasilkan nilai resistivity dan SP yang disajikan dalam bentuk kurva. Dari kurva tersebut diketahui bahwa litologi sumur bor Lembursitu terdiri dari 9 lapisan batuan yaitu tanah penutup, tufa pasiran, breksi, pasir tufaan, breksi tufaan, breksi, tufa pasiran, lempung dan lempung tufaan. Nilai resistivity yang terukur antara 60 302 ohm meter dan nilai Spontaneous Potensial Logging (SP) antara 32 - 166 mV. Penentuan akuifer dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran nilai resistivity dan nilai SP, yang kemudian dibandingkan lagi dengan litologinya. Berdasarkan analisis tersebut diketahui bahwa akuifer terdapat pada kedalaman 520 m pada lapisan tufa pasiran. Akuifer ini biasanya dimanfaatkan untuk $umur gali oleh penduduk di sekitarnya, sedangkan yag dimanfaatkan untuk $umur bor adalah akuifer pada kedalaman 120 140 m dan kedalaman 140-150 m. Akuifer-akuifer tersebut merupakan akuifer tidak tertekan. Setelah imemprediksi letak dan jenis akuifer, maka penempatan dan panjang saringan dapat ditentukan. Pada sumur bor Lembursitu saringan dipasang pada kedalaman 120-135 m dan 141-150 m...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcTeknologi Pertanianid
dc.subject.ddcTeknik Pertanianid
dc.subject.ddcTeknik Mesinid
dc.titleInvestigasi airtanah dengan metode electrical logging di Lembursitu, Sukabumiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAirtanahid
dc.subject.keywordElectrical loggingid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record