Analisis Strategi Pengembangan Usaha Susu Sapi Perah KTTSP KANIA di Desa Tajurhalang Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2012Author
Sirait, Gladys Emelia Christy
Daryanto, Heny K.
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan pada usaha ternak sapi perah KTTSP KANIA, yang terletak di Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa KTTSP KANIA merupakan suatu organisasi yang telah melakukan usaha ternak sapi perah dalam waktu yang cukup lama dan memiliki potensi serta keinginan untuk berkembang dalam bidang usahanya. Penentuan responden untuk pengambilan data dilakukan secara sengaja namun dengan pertimbangan tertentu. Responden dalam penelitian ini hanya terdiri dari pihak internal yaitu ketua KTTSP KANIA dan sekretaris KTTSP KANIA. Kedua responden tersebut dipilih karena merupakan pengambil keputusan dalam kelompok. Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analisis formulasi strategi dengan metode paired comparison. Alat bantu analisis yang digunakan adalah matriks IFE (Internal Factor Evaluation), matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation), matriks matriks IE (Internal-External), matriks SWOT (Strengths-Weaks-Opportunities-Threats), dan matriks QSP (Quantitative Strategic Planning).
Hasil analisis IFE menunjukkan bahwa kekuatan utama KTTSP KANIA adalah adanya memiliki kawasan peternakan, sedangkan kelemahan utama KTTSP KANIA adalah fasilitas cooling unit yang belum dioperasikan. Hasil analisis EFE menunjukkan bahwa peluang utama KTTSP KANIA adalah banyaknya pengadaan kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang oleh dinas-dinas terkait, sedangkan ancaman utama yang dihadapi oleh KTTSP KANIA adalah kekuatan tawar menawar Koperasi Produksi Susu (KPS) Bogor. Berdasarkan penggabungan antara total skor matriks IFE (2,629) dan total matriks EFE (3,045), maka KTTSP KANIA berada pada kuadran II yang berarti KTTSP KANIA dalam posisi tumbuh dan membangun. Strategi yang dapat dilakukan pada kuadran tersebut adalah strategi intensif atau integratif.
Matriks SWOT yang mengacu pada hasil matriks IE (kuadran II) menghasilkan enam alternatif strategi yaitu (1) Meningkatkan produksi susu sapi perah, (2) Melakukan pelatihan untuk diversifikasi produk olahan, (3) Mengadakan penyuluhan mengenai manajemen pemasaran, (4) Melakukan pengembangan pasar, (5) Menyiapkan sertifikasi produk olahan susu, dan (6) Mengoperasikan cooling unit. Dari analisis QSPM, dihasilkan alternatif strategi berdasarkan prioritas terpenting dengan urutan nilai STAS tertinggi hingga nilai STAS terendah yaitu (1) Meningkatkan produksi susu (STAS=12,031), (2) Menyiapkan sertifikasi produk olahan (STAS=11,524), (3) Mengoperasikan cooling unit (STAS=11,419), (4) Melakukan pengembangan pasar dengan mencari pelanggan baru (STAS=11,417), (5) Melakukan pelatihan untuk diversifikasi produk olahan susu (STAS=10,389), dan (6) Mengadakan penyuluhan mengenai manajemen pemasaran untuk anggota pemasaran KTTSP KANIA (STAS=11,306).
Collections
- UT - Agribusiness [4611]