Show simple item record

dc.contributor.advisorMandang, Tineke
dc.contributor.authorAndriani, Yenny
dc.date.accessioned2023-11-14T01:47:50Z
dc.date.available2023-11-14T01:47:50Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132040
dc.description.abstractKondisi tanah yang baik adalah salah satu faktor berhasilnya produksi tanaman, dan untuk mencapai kondisi tanah yang baik diperlukan peralatan mekanis. Dalam penggunaan peralatan mekanis seringkali timbul permasalahan teknis. Salah satu permasalahan teknis tersebut adalah terjadinya kelengketan tanah pada bajak selama proses pengolahan tanah. Tanah yang lengket pada bajak selama proses pengolahan tanah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan tanah. Kelengketan tanah ini dapat terjadi karena gaya adhesi yang kuat antar tanah dengan material bajak yang ditentukan oleh beberapa faktor yaitu kadar air, permukaan bahan dan tekstur tanah. Dengan adanya pemberian bokashi maka dapat mengurangi kelengketan tanah pada bahan bajak. Tahanan gesek merupakan salah satu komponen dari beban tarik (draft) pada alat pengolahan tanah. Untuk memperkecil draft ini, sedapat mungkin tahanan gesek antara badan alat dengan tanah diperkecil. Untuk memperkecil tahanan gesek tanah dengan bahan lainnya maka dipelukan pemahaman yang baik tentang mekanisme gesekan tanah-bahan lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor kelengketan tanah dan tahanan gesek bahan bajak pada berbagai tingkat kadar air dan media tanah. Adhesi mempengaruhi besarnya gaya yang dibutuhkan selama pengolahan tanah, terjadi gesekan antara tanah dan alat yang mempengaruhi besarnya kelengketan tanah (Gill dan Vanden Berg, 1968). Mandang dan Nishimura (1991), kekuatan tanah adalah kemampuan dari suatu tanah pada kondisi tertentu melawan gaya yang bekerja. Kekuatan tanah dapat juga dikatakan sebagai kemampuan suatu tanah untuk mempertahankan dari deformasi atau regangan. Kekuatan tanah biasanya dinyatakan sebagai parameter dari tahanan yang harus diatasi yang menyebabkan terjadinya deformasi suatu satuan tanah. Bokashi dapat digunakan sebagai pupuk sekaligus memperbaiki sifat fisik tanah. Lapisan olah tanah akan menjadi lebih tebal setelah di beri bokashi, tanah menjadi berpori, dengan demikian maka sirkulasi udara cukup baik. Dengan diperbaikinya keadaan sifat fisik tanah ini agar tanaman labih mudah berkembang dan menyerap unsur hara menjadi lebih baik (Umpel, 1997). Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2003 sampai Januari 2004 di Laboratorium Mekanika Tanah, Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian dan Laboratorium Lapangan Jurusan Teknik Pertanian, Leuwikopo, Bogor Perlakuan penelitian ini terdiri dari tiga macam yaitu perlakuan bahan baja dan dosis. Jenis dosis yang digunakan adalah bokashi arang sekam yang dicampurkan kedalam tanah dengan dosis 625 g/m², 1875 g/m2, dan 3750 g/m². Pengujian terdiri dari 2 macam yaitu pengujian sudut pembasahan dan kekuatan tanah (tahanan geser dan tahanan gesek tanah)...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcTeknik Pertanianid
dc.subject.ddcTeknologi Pertanianid
dc.titleAnalisis faktor-faktor kelengketan tanah(Sticking) dan tahanan gesek pada bahan bajakid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordTanah Bajakid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record