Show simple item record

dc.contributor.advisorHardjoamidjojo, Soedodo
dc.contributor.authorOchtora, Danesty
dc.date.accessioned2023-11-13T07:06:18Z
dc.date.available2023-11-13T07:06:18Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131937
dc.description.abstractKarakteristik DAS tergantung pada keadaan vegetasi, tanah, iklim, topografi, dan kegiatan manusia di sekitarnya. Bencana paling parah yang terjadi pada DAS yang kritis adalah peningkatan frekuensi banjir, erosi di musim hujan, serta kekeringan berkepanjangan di musim kemarau. Tujuan penelitian ini mempelajari karakteristik DAS Cisadane terutama bagian hulu dengan melihat hubungan dan pengaruh dari komponen ekosistem yang utama dalam DAS tersebut sehingga diperoleh bentuk pengelolaan DAS yang sesuai dan dapat diprioritaskan pada masing-masing Sub DAS, dalam hal ini Sub DAS Cisadane Hulu. Kerapatan Sungai Cisadane dengan jumlah sungai sebanyak 57 dan luas DAS 85 426 ha adalah sebesar 0,0676. Kerapatan drainase 0,727. Faktor Kekompakan DAS (FK) berdasarkan perbandingan antara lebar rata-rata DAS dan panjang DAS terhitung 0.00026. Fluktuasi aliran diketahui dengan menghitung angka Koefisien Regimen (K). Angka K tertinggi terjadi pada tahun 1977 sebesar 10.32, sedangkan angka K terendah terjadi tahun 1999 sebesar 2:17: Di Sub DAS Cisadane Hulu dijumpai tiga jenis tanah yaitu Latosol, Andosol, dan Regosol. Diantara ketiganya, jenis tanah yang terluas dan mendominasi luasan Sub DAS Cisadane Hulu adalah jenis tanah Latosol, selanjutnya diikuti oleh Andosol, dan Regosol. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, daerah penelitian termasuk dalam üpe iklim Af, yakni iklim hujan tropis lembab (tanpa bulan kering nyata) dengan curah hujan rata-rata tahunan berkisar antara 2 807 -4 407 mm. Keadaan vegetasi penutup lahan di wilayah DAS Cisadane meliputi vegetasi hutan, perkebunan campuran, tegalan, dan pesawahan. Jenis tanaman budidaya yang luas ditanam di Sub DAS Cisadane Hulu adalah padi, diikuti oleh palawija antara lain kentang, bawang, kol, jagung, tomat, talas, dan wortel. Tingkat pendidikan penduduk sekitar daerah Sub DAS Cisadane Hulu masih sangat rendah dilihat dari banyaknya penduduk yang hanya tamat Sekolah Dasar. Keadaan adat istiadat masyarakat DAS Cisadane Hulu masih tergolong transisi dan tidak mengikat, sedangkan sifat gotong royong masyarakat sekitar juga transisi dan manifest." Koefisien Regimen (K) tersebut memperlihatkan bahwa secara rata-rata debit Sungai Cisadane normal dari tahun ke tahun dan belum melampaui batas kritis, dimana lebih dari 20 adalah kritis (Lumeno, 1986). Pada perioda tahun 1975 1976 Koefisien regimen meningkat dari 3.17 menjadi 8.94 dan mencapai puncaknya tahun 1977 sebesar 10:32. Namun pada tahun berikutnya yaitu tahun 1978 angka Koefisien regimen menurun drastis menjadi 4.33. Angka K tertinggi terjadi pada tahun 1977 sebesar 10.32, sedangkan angka K terendah terjadi tahun 1999 sebesar 2.17 (Lampiran 30).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcTeknik Pertanianid
dc.subject.ddcTeknologi Pertanianid
dc.titleKarakteristik daerah aliran sungai Cisadane huluid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordDaerah aliran sungaiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record