Analisis Pendapatan dan Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Sawi
Abstract
Sawi merupakan salah satu dari 80 jenis sayuran binaan yang berfungsi
sebagai sumber vitamin dan mineral. Kebutuhan pasar akan jenis sayuran ini
sangat besar, oleh karena itu sawi mempunyai nilai ekonomi tinggi baik di
Indonesia maupun di dunia. Salah satu sentra produksi sawi di Kabupaten Bogor
adalah Desa Citapen, Kecamatan Ciawi. Sebagian besar masyarakat Desa Citapen
mengusahakan sawi sebagai komoditi utama pertanian. Usahatani yang dilakukan
petani di Desa Citapen merupakan anggota Kelompok Tani Pondok Menteng.
Namun kemampuan produktivitas sawi Desa Citapen Pondok Menteng masih
rendah yaitu mencapai 4,5 ton per hektar. Sedangkan potensi produktivitas
optimal 10-15 ton per hektar. Hal ini dapat dilihat bahwa terdapat selisih yang
sangat besar yaitu 5,5-10,5 ton per hektar antara produktivitas optimal dengan
produktivitas sawi kelompok tani Pondok Menteng di Desa Citapen. Tujuan
Penelitian adalah (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sawi pada
Kelompok Tani Pondok Menteng di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi Kabupaten
Bogor dan (2) Menganalisis tingkat efisiensi produksi sawi pada Kelompok Tani
Pondok Menteng di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi.
Lokasi dan waktu penelitian dilakukan pada Kelompok Tani Pondok
Menteng Desa Citapen Kecamatan Ciawi dengan menggunakan metode sensus
yang dilaksanakan pada bulan Juni 2011. Pengambilan sampel sebanyak 34 petani
yang merupakan petani yang menanam sawi secara monokultur pada Kelompok
Tani Pondok Menteng. Pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara
langsung dengan bantuan kuesioner. Data yang telah diperoleh diolah dan
dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk
mendeskripsikan gambaran usahatani sawi pada Kelompok Tani Pondok Menteng
Desa Citapen. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis fungsi
produksi Cobb_Douglass, rasio NPM dan BKM serta analisis pendapatan dan R/C
rasio. Data yang dianalisis secara kuantitatif akan diolah dengan bantuan program
Microsoft Office Excel 2007 dan Minitap 14,0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani sawi pada Kelompok Tani
Pondok Menteng Desa Citapen menguntungkan dilihat dari pendapatan dan nilai
R/C rasio yang lebih dari satu. Hasil analisis R/C rasio pada kegiatan usahatani
sawi menunjukkan hasil penerimaan yang lebih besar dibandingkan dengan biaya
yang harus dikeluarkan. Nilai R/C rasio atas biaya tunai diperoleh sebesar 1,99
dan nilai R/C rasio atas biaya total sebesar 1,08.
Variabel bebas yang digunakan dalam model penduga fungsi produksi
adalah luas lahan, benih, pupuk kandang, pupuk kimia, pestisida padat, pestisida
cair, pupuk cair dan tenaga kerja. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata
secara signifikan adalah benih, pupuk kandang, pupuk kimia dan pupuk cair.
Faktor-faktor produksi usahatani sawi yang belum efisien, yaitu lahan, benih
pupuk kandang, pupuk kimia, pestisida padat, pestisida cair dan pupuk cair, karena mempunyai nilai rasio NPM terhadap BKM lebih besar dari satu.
Sehingga penggunaan aktual input produksi tersebut dapat ditambah. Variabel
produksi tenaga kerja secara ekonomi dikatakan tidak efisien, karena nilai rasio
NPM terhadap BKM lebih kecil dari satu, untuk mencapai tingkat efisiensi maka,
penggunaan aktual input harus dikurangi. Artinya bahwa setiap penambahan
penggunaan input sebanyak satu satuan akan meningkatkan produksi.
Collections
- UT - Agribusiness [4624]