Analisis kelayakan usaha pembenihan ikan patin siam (pangasius hypothalmus)studi kasus:Cinta Fish Farm,Desa Tegal Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2012Author
Hutagalung, Eva Aprilalony
Firmansyah, Iman
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan usaha
pembenihan ikan patin di Cinta Fish Farm dilihat dari aspek non finansial,
menganalisis kelayakan usaha pembenihan ikan patin di Cinta Fish Farm dilihat
dari aspek finansial (Net Present Value, Internal Rate of Return, Net B/C, dan
Payback Period) jika biaya investasi digunakan dengan modal sendiri dan 50
persen modal pinjaman dan menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas)
kelayakan usaha pembenihan ikan patin di Cinta Fish Farm dengan menggunakan
analisis switching value apabila terjadi peningkatan harga input dan penurunan
harga output pada skenario pertama dan skenario kedua.
Metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif dan metode
kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis aspek-aspek non
finansial (aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, dan aspek
sosial ekonomi dan lingkungan), sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk
menganalisis aspek finansial yaitu mengitung nilai NPV, IRR, Net B/C, dan Payback Period serta analisis switching value. Analisis data kuantitatif
menggunakan komputer melalui program Microsoft Excel dan disajikan dalam
bentuk tabulasi yang digunakan untuk mengklasifikasi data yang ada serta
mempermudah dalam melakukan analisis data.
Berdasarkan hasil analisis aspek non finansial yaitu aspek pasar, teknis,
manajemen, sosial, ekonomi dan lingkungan usaha pembenihan ikan patin ini
layak untuk dijalankan. Aspek finansial pada penelitian ini terdiri dari dua
skenario. Pada skenario pertama dengan menggunakan modal sendiri dan memilki
tingkat diskonto sebesar 5,75 persen memperoleh nilai NPV sebesar Rp
505.475.523, nilai IRR sebesar 48 persen, nilai Net B/C diperoleh sebesar 3,6 dan
waktu yang diperlukan untuk mengembalikan total investasi adalah selama 3,7
tahun. Hasil analisis finansial pada skenario kedua dengan menggunakan 50
persen modal pinjaman dan memilki tingkat diskonto sebesar 11,60 persen
memperoleh nilai NPV sebesar Rp 332.937.487, nilai IRR sebesar 94 persen.
Nilai Net B/C diperoleh sebesar 5,45 dan waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan total investasi adalah selama 7,91 tahun.
Analisis switching value dilakukan dengan melihat berapa besar tingkat
perubahan maksimum yang masih dapat ditolerir oleh perusahaan, hingga
perusahaan tersebut masih layak untuk dijalankan. Perubahan tersebut dilihat dari
penurunan harga jual benih, serta kenaikan harga pakan berupa artemia dan cacing
sutera. Pada skenario pertama dengan menggunakan modal sendiri diperoleh batas
maksimum perubahan pada penurunan harga benih patin dan kenaikan harga
pakan yang masih bisa ditolerir oleh perusahaan masing-masing sebesar 34,96 dan
189,91 persen. Sedangkan pada skenario kedua dengan menggunakan 50 persen
modal pinjaman memiliki batas maksimum perubahan pada harga benih patin dan
kenaikan harga pakan masing-masing sebesar 29,89 persen dan 158,95 persen.
Bedasarkan dari hasil analisis yang dilakukan, bahwa skenario pertama
dengan menggunakan modal sendiri dan menggunakan 50 persen modal pinjaman
layak untuk dijalankan, namun usaha yang lebih layak untuk dijalankan adalah
usaha pada skenarip pertama dengan menghunakan modal sendiri, karena
memiliki keuntungan yang lebih besar dan tingkat pengembalian modal investasi
yang lebih cepat dibandingkan pada skenario kedua. Hasil analisis switching value
usaha tersebut lebih senesitif terhadap perubahan harga jual benih ikan patin.
Collections
- UT - Agribusiness [4553]